Probolinggo,– Selama bulan Juli hingga pertengahan Agustus 2025, tingkat okupansi hotel di kawasan wisata Gunung Bromo mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 70 persen.
Kenaikan hunian hotel ini didorong oleh masuknya musim liburan wisatawan mancanegara atau high season yang berlangsung dari Juli hingga awal September.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Jamaluddin memprediksi, okupansi hotel ini terus meningkat menjelang libur Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), 17 Agustus mendatang.
“Kenaikan okupansi ini terlihat sejak bulan Juli dan diperkirakan akan kembali naik saat libur Hari Kemerdekaan Indonesia nanti,” ujar Digdoyo kepada wartawan, Senin (12/8).
Ia menjelaskan, bahwa momen ‘high season’ dimana banyak wisatawan asing berlibur ke Indonesia, turut memberi dampak positif bagi sektor perhotelan di kawasan Bromo.
“Pada bulan-bulan ini banyak wisatawan asing yang datang ke Bromo, bertepatan dengan musim liburannya,” tambahnya.
Digdoyo menilai bahwa tingginya kunjungan wisatawan mancanegara membawa angin segar bagi pelaku usaha hotel dan restoran yang sebelumnya sempat mengalami penurunan pada musim sepi (low season).
Namun, ia juga mengingatkan bahwa lonjakan ini bersifat musiman dan diperkirakan akan mulai normal kembali pada awal September.
Sementara terkait kebijakan pemerintah yang kembali memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai instansi untuk menggelar kegiatan atau rapat di hotel, Digdoyo menyebut kebijakan itu belum memberikan dampak signifikan pada okupansi hotel kali ini.
“Sepertinya, kebijakan tersebut akan berlaku efektif tahun depan. Mengingat untuk tahun ini, kemungkinan anggaran sudah terserap untuk kebutuhan lain,” ia memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra