Jember,- Sebanyak 603 warga Kabupaten Jember mengikuti kegiatan bakti sosial kesehatan, yang difokuskan pada operasi katarak.
Dari jumlah tersebut, 135 peserta yang berusia 60 hingga 80 tahun mendapat tindakan langsung pada hari pertama pelaksanaan. Peserta lainnya akan mendapatkan penanganan secara bertahap pada hari-hari berikutnya.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, atau yang akrab disapa Gus Fawait, menyampaikan bahwa bakti sosial kesehatan ini merupakan bagian dari program Gus’e Peduli Kesehatan.
“Kami memastikan tidak ada peserta yang ditolak. Jika ada kendala, seperti tekanan darah atau gula darah tinggi, akan kami stabilkan terlebih dahulu, dan seluruh proses akan dikawal di tiga rumah sakit, yaitu RS Kalisat, RS Balung, dan RSD dr. Subandi,” kata Gus Fawait, Selasa, (5/8/25).
Gus Fawait menegaskan, kegiatan ini tidak hanya fokus pada jumlah pasien, tetapi juga pada kualitas pelayanan.
“Operasi dilaksanakan oleh dokter spesialis dan subspesialis dari Jember, Jakarta, dan luar kota. Saya selalu berpesan kepada tim koordinator agar bakti sosial ini memperhatikan kualitas SDM dan pelayanan,” tambahnya.
Sementara itu, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika, dr. Ulfa Elfiah, mengatakan, hari ini ada 135 peserta yang mendapatkan pelayanan.
“Untuk peserta lainnya, kami akan melanjutkan tindakan melalui program Fast Track Operation yang akan dilaksanakan secara reguler di tiga rumah sakit kabupaten,” jelas dr. Ulfa.
Menurutnya, program ini dapat mengurai antrean pasien katarak yang jumlahnya semakin meningkat akibat faktor penuaan dan komplikasi penyakit seperti diabetes melitus.
Selain operasi katarak, bakti sosial ini juga mencakup operasi bibir sumbing, pemberian tangan dan kaki palsu, serta rencana operasi MOV (Modifikasi Ortopedi Permanen) bagi wanita.
Seluruh peserta yang menjalani tindakan akan mendapat pendampingan dan kontrol pascaoperasi tanpa dipungut biaya sepeser pun.
“Dalam operasi MOV ini, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Jember,” pungkas dr. Ulfa. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra