Menu

Mode Gelap
Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita

Lingkungan · 31 Jul 2025 19:36 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik


					Salah satu titik yang tertutup material longsor di Piket Nol, Lumajang. (Foto: tangkapan layar). Perbesar

Salah satu titik yang tertutup material longsor di Piket Nol, Lumajang. (Foto: tangkapan layar).

Lumajang, – Jalur Piket Nol, penghubung utama antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, kini lumpuh total akibat longsor hebat yang terjadi di enam titik sekaligus sepanjang jalur tersebut.

Kejadian ini menjadi yang terparah dalam tiga hari terakhir, menimbulkan kemacetan panjang dan mengganggu aktivitas ekonomi serta mobilitas warga.

Longsor yang terjadi di kilometer 54 hingga 57 kawasan perbukitan Piket Nol, tepatnya di sekitar Jembatan Gladak Perak, menimbun badan jalan dengan tanah, batu, dan pohon tumbang setinggi 20 meter.

Material longsor yang besar membuat pembersihan menjadi sangat sulit meskipun petugas sudah mengerahkan alat berat.

Anang, warga Malang, mengaku, terjebak di lokasi longsor selama dua jam dan harus menunda perjalanannya. “Saya mau ke Bali kerja, tapi terjebak macet lama di sini, dan setelah jalan sebentar, ada longsor lagi,” katanya, Kamis (31/7/25).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang, AKP Syaikhu menyatakan, kondisi tebing di sekitar lokasi sangat membahayakan. Pergeseran tanah yang terus terjadi, ditambah intensitas hujan sedang hingga tinggi, membuat potensi longsor susulan tetap tinggi.

“Kami imbau masyarakat untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak dan tidak memaksakan diri melewati jalur ini, terutama saat hujan,” tegasnya.

Untuk menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan, polisi telah memasang rambu peringatan dan mengarahkan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif. Yakni, via Probolinggo atau Curah Kobokan. Namun, jalur Curah Kobokan juga rawan tertutup saat banjir lahar Gunung Semeru.

Meski sistem buka-tutup sempat diterapkan untuk mengurai kemacetan, longsor berulang kali menutup jalan sehingga pengendara kembali terjebak.

“Tim evakuasi masih terus berupaya membersihkan material longsor, tetapi medan yang labil dan cuaca buruk memperlambat prosesnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, jalur Piket Nol merupakan kawasan rawan longsor sehingga masyarakat diimbau agar selalu waspada dan mengikuti perkembangan terkini.

“Keselamatan adalah prioritas utama. Lebih baik memilih jalur aman daripada mengambil risiko di jalur longsor ini,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Material Tanah dan Batu Besar Menutup Jalur Piket Nol Lumajang

29 Juli 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Trending di Lingkungan