Menu

Mode Gelap
Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

Sosial · 29 Jul 2025 11:20 WIB

Ancam Naikkan Tarif, Ojol Lumajang Merasa Tak Punya Pilihan di Tengah Kelangkaan BBM


					Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan (Foto: Istimewa). Perbesar

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan.

Di antara yang paling terdampak adalah para pengemudi ojek online (ojol) yang menggantungkan mata pencahariannya pada ketersediaan bensin.

Dengan antrean panjang di SPBU yang bisa mengular hingga ratusan meter, banyak driver ojol mengaku kehilangan waktu produktif hanya untuk mendapatkan beberapa liter bensin.

Tak sedikit dari mereka akhirnya memilih untuk tidak mengaktifkan aplikasi karena khawatir kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.

Doni, salah satu driver ojol, menyebut kondisi ini sangat merugikan dirinya dan rekan-rekan seprofesi.

“Jelas sangat merugikan. Dari kemarin banyak orderan, tapi terpaksa tidak bisa diambil karena bensin langka,” kata Doni (29/7/25).

Irfan, driver lainnya mengaku, mulai mempertimbangkan untuk menaikkan tarif layanan sebagai bentuk kompensasi atas beban biaya yang semakin tinggi. Pasalnya, selain langka, harga BBM mulai mahal.

“Kalau seperti ini terus, ya mau nggak mau tarif harus naik. Kalau enggak, kami yang rugi terus,” tegas Irfan.

Ia mengaku, sudah dua hari terakhir tidak mendapatkan pemasukan maksimal akibat sulitnya akses mendapatkan BBM.

“Orderan banyak, tapi bensin nggak ada. Sekali antre bisa dua jam, itupun belum tentu dapat. Ini bikin kami mikir keras, salah satunya ya naikin tarif,” ujarnya.

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut, bukan hanya pengemudi yang dirugikan, tetapi juga konsumen yang semakin sulit mendapatkan layanan transportasi maupun pengantaran barang dan makanan. Para driver berharap ada solusi dari pemerintah secepatnya.

“Kami hanya ingin bisa bekerja normal lagi. Bensin itu kebutuhan pokok buat kami. Kalau terus langka, bukan cuma tarif yang naik, tapi pelayanan pun akan lumpuh,” pungkas Irfan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44

1 September 2025 - 21:09 WIB

Trending di Sosial