Menu

Mode Gelap
Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

Budaya · 28 Jul 2025 19:28 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru


					Tradisi Jolen yang digelar setiap tahun di bulan Suro kini mulai menggema hingga mancanegara (Foto: Asmadi).
Perbesar

Tradisi Jolen yang digelar setiap tahun di bulan Suro kini mulai menggema hingga mancanegara (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Selamatan desa di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, tak lagi menjadi ritual eksklusif bagi warga lokal.

Tradisi Jolen yang digelar setiap tahun di bulan Suro kini mulai menggema hingga mancanegara. Tahun ini, sejumlah warga negara asing turut hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian acara budaya tersebut.

Menurut Wira Dharma, Wakil Ketua Pelaksana Jolen, keterlibatan wisatawan mancanegara merupakan hasil kerja sama antara panitia lokal dengan para dosen dari Universitas Negeri Jember (Unej) yang fokus pada pelestarian adat dan budaya.

“Kita sudah masuk tahun ketiga pelaksanaan Jolen secara terbuka. Tahun ini, memang kita paskan waktunya bertepatan dengan selamatan desa, supaya momentum budaya ini bisa dirasakan juga oleh tamu-tamu dari luar negeri,” kata Wira, Senin (28/7/25).

Kata dia, acara yang melibatkan 8 RW dan puluhan RT dari seluruh desa ini menjadi ajang kolaboratif warga, yang menyajikan beragam kuliner, hasil bumi, dan ritual budaya sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan keselamatan warga.

Kehadiran wisatawan mancanegara yang berasal dari berbagai negara menambah warna dalam perayaan. Mereka tidak hanya menjadi penonton, namun juga ikut mempelajari makna Jolen sebagai simbol kerukunan dan keberkahan.

“Harapan kami ke depan, tidak hanya datang melihat. Tapi mereka bisa ikut memikul Jolen, terlibat aktif, bahkan tinggal selama beberapa hari menikmati kehidupan dan budaya masyarakat Kandangan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Trending di Budaya