Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Budaya · 18 Jul 2025 15:00 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa


					Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Ny. Sariasih Sedana Arta bersama Wakil Bupati I Wayan Diar, Sekda Bangli, serta sejumlah kepala OPD. Perbesar

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Ny. Sariasih Sedana Arta bersama Wakil Bupati I Wayan Diar, Sekda Bangli, serta sejumlah kepala OPD.

Lumajang, – Di kaki megah Gunung Semeru, dalam sejuknya hawa pagi Lumajang, suara kidung suci menggema dari Pura Mandara Giri Semeru Agung. Asap dupa mengepul pelan, menyatu dengan kabut tipis yang turun menyelimuti pelataran pura. Di tengah suasana sakral itu, ratusan umat Hindu duduk bersila, mengatupkan tangan dalam hening sembah bhakti.

Pemandangan yang sarat makna ini bukan hanya menggambarkan ritus keagamaan, melainkan juga menjadi bukti bahwa tradisi adalah jembatan yang tak pernah lekang oleh waktu.

Sebuah jembatan yang pada hari itu, Kamis, 17 Juli 2025, kembali ditapaki oleh rombongan Pemerintah Kabupaten Bangli dalam pelaksanaan Bhakti Penganyar, sebuah persembahan bakti yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Dipimpin langsung oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Ny. Sariasih Sedana Arta, rombongan yang terdiri dari Wakil Bupati I Wayan Diar, Sekda Bangli, serta sejumlah kepala OPD, hadir tak sekadar menjalankan ritual.

Mereka membawa serta pesan spiritual dan budaya dari Pulau Dewata, mempererat jalinan antar umat Hindu Bali dan Jawa Timur.

“Bhakti Penganyar ini bukan hanya bentuk sraddha bakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tetapi juga upaya menjaga hubungan harmonis antara masyarakat Hindu Bali dan saudara kita di Jawa Timur,” kata Sedana Arta, Jumat (18/7/25).

Upacara dimulai dengan persembahyangan bersama, dipimpin oleh para pemangku yang mengenakan pakaian serba putih. Umat membawa banten pejati, bunga, serta canang sari simbol doa dan pengabdian. Dalam keteduhan suasana, terdengar mantra-mantra yang dilantunkan pelan, menembus ruang kesadaran mereka yang hadir.

Dalam momen tersebut, Pemkab Bangli juga menyerahkan punia atau donasi untuk mendukung rangkaian piodalan (hari suci) di pura, sebagai bentuk dukungan nyata untuk keberlanjutan kegiatan spiritual di sana.

“Ini bukan hanya kegiatan seremoni. Ini adalah napas dari tradisi kita, kekuatan spiritual yang menyatukan dua pulau, dua budaya, dan satu keyakinan,” ungkapnya.

Berdiri di lereng timur Gunung Semeru, Pura Mandara Giri Semeru Agung memiliki kedudukan istimewa. Tidak hanya sebagai tempat suci, pura ini menjadi penghubung spiritual antara Bali dan tanah Jawa.

Didirikan oleh umat Hindu Bali yang bermigrasi ke Jawa, pura ini menjadi paku energi spiritual, tempat umat menghaturkan bhakti kepada Sang Hyang Widhi yang bersemayam di Mahameru.

Nama Mandhara Giri sendiri berasal dari cerita Mandara Giri dalam epos Mahabharata, saat para dewa memutar gunung untuk mencari tirta amerta atau air kehidupan. Kini, pura itu menjadi tempat untuk memperbaharui kekuatan batin dan mempererat tali kebudayaan.

“Setiap kali kami datang ke sini, ada getaran yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ini seperti pulang ke rumah, meski kami berada di tanah yang berbeda,” kata Ny. Suciati Diar, istri Wakil Bupati Bangli. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro

27 Juni 2025 - 19:02 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi

27 Juni 2025 - 13:26 WIB

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Trending di Budaya