PROBOLINGGO-PANT URA7.com, Ulah empat remaja asal Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo ini benar-benar keterlaluan. Mereka yang awalnya menyewa angkutan kota (angkot) dari Surabaya-Probolinggo ini kemudian menyekap dan membuang sopir angkot, kemudian angkot dibawa kabur.

Seolah mendapatkan “balasan tunai”, keempat pemuda itu masing-masing, Ahmad Zailani (17), Halili (20) dan Basori (21), ketiganya dari Desa Wonorejo, dan Usama (25) warga Desa Maron Kulon akhirnya terlibat kecelakaan di Jalan Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Minggu (16/9/2018) dinihari.

Angkot yang mereka begal berjalan oleng kemudian terbalik dan menabrak motor Honda GL Pro yang dikendarai Muhasin (42) warga Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Muhasin tewas di lokasi, sementara Halili mengalami patah kaki kanan dan Basori mengalami luka ringan.

Kisah tragis ini bermula ketika empat remaja tersebut menyewa angkot bernomor polisi (Nopol) W 7586 UN yang disopiri Soebhi (50), warga Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Tujuannya, Surabaya-Probolinggo disepakati tarif Rp 300 ribu.

Di tengah perjalanan, Soebhi sempat diajak beristirahat dan minum kopi di sebuah warung di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Dringu. Selanjutnya, mereka meneruskan perjalanan, tetapi sesampai di hutan di Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, keempat penumpang angkot itu minta sopir menghentikan kendaraannya. Mereka beralasan, hendak buang air kecil.

Advertisement

Ternyata itu hanya tipu daya keempat remaja itu. Sopir angkot berusia separo abad itu kemudian mereka ikat kedua tangannya dengan menggunakan ikat pinggang. Setelah itu, sopir dibuang di pinggir jalan di Sekarkare. Mereka kemudian membawa angkot ke arah timur.

Tetapi baru saja angkot melintasi Jalan Raya Curahsawo, oleng, terbalik kemudian menabrak pengendara motor. Berakhir pelarian keempat remaja bengal itu, dua di antaranya mengalami luka-luka.

Polisi saat memeriksa MPU yang dibawa lari tersangka usai kecelakaan. (16/9)

Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto mengatakan, tersangka (empat remaja) menggunakan ikat pinggang untuk menyekap korban, lalu kabur dan meninggalkan korban di tempat kejadian perkara (TKP). “Semua barang buktinya sudah berhasil kami amankan, termasuk ikat pinggang yang digunankan oleh tersangka untuk mengikat korban,” ujarnya, Minggu (16/9/2018).

Mantan Kasatreskrim Polres Situbondo ini mengatakan, kasus kejahatan itu terungkap karena keempat tersangka terlibat kecelakaan lalulintas.

“Kasus ini terungkap ketika korban (Soebhi, Red.) melapor ke Polsek Dringu pada pukul 05.00, bahwa mobil angkotnya dibawa oleh orang tak dikenal. Setelah itu baru dilakukan penyelidikan, sampai akhirnya ditemukan angkot tersebut terlibat kecelakaan,” ujar Riyanto kepada PANTURA7.com.

Setelah mendapatkan informasi keberadaan tersangka, lanjut pria asal Pasuruan ini, pihaknya langsung melacak keberadaan tersangka. “Salah satunya sedang mendapat perawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dan tiga rekannya sudah kami amankan saat berada di rumahnya masing-masing,” tambahnya. (*)

 

 

Penulis: Moh Ahsan Faradies

Editor: Ikhsan Mahmudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *