Menu

Mode Gelap
Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember Polantas Kejar Terduga Pelaku Curanmor, Diamankan Setelah Motor Ditabrak Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental Toko Emas di Pasirian Lumajang Dibobol Dua Wanita, Kalung 15 Gram Raib Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida

Sosial · 16 Jun 2025 16:36 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun


					TOLAK RELOKASI: Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji dan Umroh di Jalan KH. Agus Salim atau depan Masjid Raudlotul Jannah Kota Probolinggo, saat demo menolak relokasi beberapa waktu lalu. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

TOLAK RELOKASI: Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji dan Umroh di Jalan KH. Agus Salim atau depan Masjid Raudlotul Jannah Kota Probolinggo, saat demo menolak relokasi beberapa waktu lalu. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Penolakan rencana relokasi paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh di Jalan KH. Agus Salim atau depan Masjid Raudlotul Jannah Kota Probolinggo, berujung mediasi dengan pemerintah setempat.

Mediasi paguyuban pedagang ini digelar di kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) Kota Probolinggo, di Jalan Mastrib. Dinas terkait dan polisi juga menghadiri mediasi ini.

Dalam mediasi tersebut, paguyuban pedagang oleh-oleh haji dan umroh menyatakan tetap pada sikapnya. Yakni mendukung program Probolinggo Bersolek, dengan tidak direlokasi dari lokasi semula, atau jika direlokasi lokasinya dekat dengan Masjid Raudlotul Jannah.

“Jadi sangat disayangkan sekali jika para pedagang dipindah ke area Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Pasar Kronong, Pasar Mangunharjo, dan pasar-pasar yang lain karena tidak nyambung,” ujar Ketua Paguyuban pedagang oleh-oleh umroh dan haji, Bambang Suwoto.

Bambang menambahkan, para pedagang tidak ingin berjualan secara terpisah. Apalagi jika tempat relokasi jauh dari masjid Raudlotul Jannah.

“Keputusan ini masih belum final, masih ada waktu. Semoga ada solusi terbaik bagi kami dan bagi semua pihak,” harapnya.

Kepala DKUMP Kota Probolinggo, Fitriawati menyebut, para pedagang oleh-oleh ini merupakan pedagang binaan DKUMP, yang nasibnya juga tak luput dari perhatian pemerintah daerah.

Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo telah menyiapkan 4 lokasi bagi para pedagang sebagai tempat relokasi, yakni toko depan TWSL, Pasar Kronong, Pasar Mangunharjo, dan Pasar Wonoasih.

“Jadi kami memberi solusi kepada pedagang oleh-oleh dengan kami beri empat pilihan lokasi. Munggo kalau ada yang cocok silahkan ditempati, karena kami punyanya di empat lokasi itu,” bebernya.

Fitriawati menjelaskan, nantinya tempat pedagang oleh-oleh tersebut akan di bongkar karena masuk dalam proyek revitasilasi alun-alun. Salah satu pengerjaannya yakni perbaikan drainase yang tepat berada dibawah toko oleh-oleh.

“Tenggat waktu pedagang pindah yakni akhir Juli 2025. Itu kan ada perjanjian pinjam pakai bangunan, sehingga kapanpun Pemkot Probolinggo ingin mengambilnya, ya harus diserahkan,” pungkasnya.

Kabid Bina Marga PUPR-PKP Kota Probolinggo, Gigih Ardityawan menyampaikan, program revitalisasi trotoar alun-alun tahapnya saat ini sudah sampai pelimpahan ke bagian barang dan jasa.

“Sesuai dengan undang-undang peraturan pemerintah, tidak boleh ada bangunan di atas trotoar. Fokus kami yakni perbaikan drainase dan kebetulan drainase itu ada dibawah toko serta sebagian pohon yang merusak trotoar kami ganti,” sampainya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan

27 September 2025 - 14:18 WIB

Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

27 September 2025 - 07:47 WIB

Gempa Guncang Timur Laut Banyuwangi, KAI Daop 9 Jember Sebut Tidak Ada Kerusakan

25 September 2025 - 20:09 WIB

BPS Sebut Angka Kemiskinan Jember Turun jadi 8,67 Persen

25 September 2025 - 19:32 WIB

Dulu Penerima PKH, Kini Juragan Kerupuk, Kisah Lukman dari Lorong Sempit Desa Semeru

25 September 2025 - 16:20 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Trending di Sosial