Probolinggo,- Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, mengajak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya, membangun sinergi kolaboratif dengan pemerintah daerah.
Ajakan itu disampaikan saat PWI Probolinggo Raya audiensi dengan Gus Haris di Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (3/6/2025) siang. Turut hadir dalam audiensi, Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Ulfiningtyas dan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kristiana Ruliani.
Menurut Gus Haris, pers dalam hal ini PWI Probolinggo Raya punya andil besar dalam membantu percepatan pembangunan daerah. Salah satunya melalui diseminasi informasi yang lebih masif dan luas.
“Saya berharap, PWI nantinya tidak hanya konsentrasi atau fokus untuk mencari dan menulis berita saja. Melainkan juga turut serta berjuang membangun Probolinggo,” kata Gus Haris.
Salah satu contohnya, secara kompak bisa memperkenalkan wisata-wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo kepada daerah lain atau bahkan ke luar negeri.
Sehingga Kabupaten Probolinggo bisa dikenal sebagai surganya wisata. Apalagi potensi wisata di kabupaten dengan 1,3 juta penduduk ini cukup beragam.
“Kami mulai sekarang fokus perbaikan infrastruktur menuju destinasi wisata unggulan, khususnya di wilayah Kecamatan Tiris dan Krucil,” paparnya.
Gus Haris menambahkan, wisata yang maju nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Nah ini menjadi tugas teman-teman wartawan PWI Probolinggo Raya. Kedepan mari kita kolaborasi, prinsipnya kami akan mendukung selama demi kebaikan Kabupaten Probolinggo,” cetusnya.
Ketua Terpilih PWI Probolinggo Raya, Babul Arifandhie mengatakan, wartawan yang tergabung dalam PWI itu pada prinsipnya merupakan wartawan profesional dan kompeten.
Wartawan sebagai salah satu pilar demokrasi, sambungnya, juga punya tanggungjawab moral untuk membantu memajukan daerah melalui karya jurnalistik.
“Jadi kami ke sini (bertemu bupati, red) bukan hanya sekedar silaturahmi. Namun juga merancang progam kolaboratif antara wartawan dan pemerintah daerah,” beber Babul.
Program kolaboratif yang dilakukan, dijelaskan Babul, bisa mencakup penguatan literasi, memberikan informasi yang proporsional serta membantu mempublikasikan keberhasilan pemerintah daerah.
“Namun meski berkolaborasi, fungsi kontrol tetap jalankan. Tentu kontrol dan kritik yang bersifat konstruktif,” sampainya. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra