Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat Cegah Praktik Pengoplosan, Polres Jember Perketat Pengawasan Beras Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat Gara-gara Jual Kartu e-Pajak Pasir

Sosial · 1 Jun 2025 09:25 WIB

Terdampak Kekeringan, Warga Tulupari Probolinggo Alami Krisis Air Bersih


					DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).
Perbesar

DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).

Probolinggo,- Sedikitnya 80 Kepala Keluarga (KK) dengan 240 jiwa di Dusun Dulungan RT/RW 11/04 Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, mengalami krisis air bersih.

Kekurangan air bersih terjadi akibat kekeringan yang terjadi di kawasan tersebut. Sementara hujan sudah lama tidak turun meski di daerah lain curah hujan masih cukup tinggi.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, Desa Tulupari sejatinya termasuk wilayah yang jarang mengalami permintaan air bersih.

Namun, musim kemarau panjang tahun ini menyebabkan sejumlah sumur warga mengering. Alhasil, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi kelangkaan air bersih.

Jum’at (30/5/2025), Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo, mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga dengan total 6.000 liter air disalurkan.

“Desa ini sebenarnya tidak termasuk daerah langganan krisis air. Karena itu, kami akan melakukan asesmen menyeluruh untuk melihat potensi kekeringan ke depan dan tentu akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk penanganan lanjutan,” ujar Oemar.

Ia menambahkan, pihaknya siap membantu masyarakat, tidak hanya melalui distribusi air bersih, tetapi juga dengan pendekatan mitigasi jangka panjang.

Pembangunan sumber air alternatif dan edukasi penggunaan air secara efisien, menurut Oemar, penting dilakukan agar krisis air bersih di Desa Tulupari tidak terulang.

“Kekeringan yang terjadi di Desa Tulupari ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga,” cetus Oemar.

“Selain kesulitan mendapatkan air untuk minum dan memasak, warga juga terpaksa menghemat air untuk mandi dan mencuci yang pada akhirnya dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan sanitasi lingkungan,” bebernya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan

23 Juli 2025 - 19:55 WIB

Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat

23 Juli 2025 - 19:35 WIB

Cegah Praktik Pengoplosan, Polres Jember Perketat Pengawasan Beras

23 Juli 2025 - 19:16 WIB

Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat Gara-gara Jual Kartu e-Pajak Pasir

23 Juli 2025 - 16:57 WIB

Akhirnya, Hamparan Sampah di Batas Kota Probolinggo Dibersihkan

23 Juli 2025 - 07:43 WIB

Pakai Motor Protolan, Pelajar di Pasuruan Dihukum Nyanyi Saat Operasi Patuh

22 Juli 2025 - 12:12 WIB

Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah

21 Juli 2025 - 20:48 WIB

Hamparan Sampah Menumpuk di Batas Kota Probolinggo, Dikeluhkan Warga

21 Juli 2025 - 18:02 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Trending di Pemerintahan