Menu

Mode Gelap
Jalan Nasional Probolinggo-Lumajang Berlakukan Sistem Buka Tutup Selama Enam Bulan Kapolres Lumajang Perintahkan Tembak di Tempat terhadap Pelaku Kriminalitas Water Park KWT dan Selokambang Bebani APBD, DPRD Lumajang Minta Evaluasi Fraksi Gerindra Soroti Minimnya Perhatian Pemkab Lumajang terhadap Pura Mandhara Giri Semeru Agung Pulang dari Berobat, Anak Kecil di Pasuruan Terluka Saat Dihadang Begal Jalan Mulus Bukan Impian, Pemkab Probolinggo Mulai Perbaiki Jalur Krucil–Tambelang

Pemerintahan · 5 Mei 2025 13:27 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang


					Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lumajang, Mustaqim.  (Foto: Asmadi) Perbesar

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lumajang, Mustaqim. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Digitalisasi pesantren kini menjadi motivasi utama untuk memudahkan masyarakat dalam mengecek kualitas pesantren tanpa harus survei langsung.

Dengan adanya platform digital, orangtua yang sibuk dan tidak bisa mengantar anaknya secara langsung dapat dengan mudah melihat profil dan kualitas pesantren melalui website resmi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lumajang, Mustaqim, Senin (5/5/25).

“Hal ini tentunya akan membuka potensi pesantren tidak hanya secara lokal, tetapi juga dari luar kota hingga menjangkau lebih luas,” kata Mustaqim.

Selain itu, kata dia, digitalisasi juga diterapkan dalam pengelolaan keuangan santri. Sistem keuangan digital seperti E-Santri memungkinkan wali santri mengirimkan uang secara online dan santri dapat mengambil uang sesuai kebutuhan di loket yang disediakan.

“Tentunya, ini sangat membantu mengurangi pemborosan dan memberikan keamanan transaksi keuangan di lingkungan pesantren,” katanya.

Digitalisasi data pesantren juga bermanfaat bagi pemerintah dalam memetakan kondisi fasilitas keagamaan seperti masjid dan mushalla, sehingga bantuan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran dan menghindari program fiktif atau tidak efektif.

“Dengan data digital, prioritas bantuan dapat diberikan berdasarkan tingkat kerusakan atau kebutuhan nyata di lapangan,” ujarnya.

“Digitalisasi pesantren bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisional serta warisan intelektual pesantren agar dapat dinikmati secara luas dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda Pelopor Zainul Arifin mengatakan, berkait digital pesantren, dirinya mendorong metode pengajarannya, metodenya, sampai dengan potensi kepesantrenannya.

Supaya kita bisa bersama-sama bergerak untuk bidang pendidikan ini, seperti itu. Itu harapan kita di bidang digitalisasi pesantren,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Water Park KWT dan Selokambang Bebani APBD, DPRD Lumajang Minta Evaluasi

26 Juni 2025 - 14:03 WIB

Fraksi Gerindra Soroti Minimnya Perhatian Pemkab Lumajang terhadap Pura Mandhara Giri Semeru Agung

26 Juni 2025 - 13:27 WIB

Jalan Mulus Bukan Impian, Pemkab Probolinggo Mulai Perbaiki Jalur Krucil–Tambelang

26 Juni 2025 - 09:29 WIB

Gerbong Mutasi Polri Bergulir, Kapolres Probolinggo Bergeser ke Polda Metro Jaya

25 Juni 2025 - 14:26 WIB

Distribusi Hasil Tani Terhambat, Jalan di Dusun Glabag Jadi Perhatian Pemkab Lumajang

24 Juni 2025 - 11:10 WIB

Tunggakan Sewa Plasa Bangil Capai Rp22 Miliar, DPRD Desak Pemkab Ambil Langkah Tegas

23 Juni 2025 - 18:01 WIB

Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat

23 Juni 2025 - 17:19 WIB

ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka

23 Juni 2025 - 13:00 WIB

Gus Haris – Ra Fahmi Ngantor di Kecamatan Pakuniran, Blusukan ke Daerah ini

23 Juni 2025 - 12:19 WIB

Trending di Pemerintahan