Lumajang, – Destinasi wisata Ranu Regulo ditutup sejak 6 Februari 2025 lalu. Ranu Regulo yang berada di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dibuka kembali sejak Selasa (2/4/25) lalu.
Kababes TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, layanan kunjungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah dibuka pada hari libur lebaran. Bahkan, semua pintu masuk di kawasan TNBTS telah dibuka untuk pengunjung.
“Jadi ini sudah aktif lagi untuk menerima kunjungan, kecuali pendakian Gunung Semeru. Untuk kunjungan Ranu Regulo, seperti biasa dibuka pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Sedangkan Pintu Jemplang, Wonokitri, dan Cemorolawang dibuka pukul 00.01 sampai 17.00 WIB. Tapi, ada pengecualian untuk di pintu pendakian Gunung Semeru,” katanya Jumat (4/4/2025).
Sejak awal pembukaan, kata dia, masih ada beberapa sistem ollnline booking, serta pemeriksaan tiket di sejumlah pintu masuk kawasan TNBTS masih diperbaiki oleh para petugas yang berjaga di pintu masuk tersebut.
“Untuk booking system yang baru memungkinkan pengunjung membayar melalui QR code yang sudah disediakan. Ini bisa memudahkan pengunjung untuk melakukan pembayaran dari rekening bank apa pun yang dimiliki,” kata Nugraha.
Informasinya, di hari pertama masa libur Lebaran, tercatat sudah ada 3.889 orang yang memasuki kawasan wisata TNBTS. “Sebanyak 80 orang di antaranya digolongkan wisatawan mancanegara,” ungkapnya.
Temuan pengunjung yang belum melakukan pemesanan tiket setelah sampai di pintu kedatangan diakui masih terjadi. Sehingga, calon pengunjung diimbau agar melakukan pemesanan tiket online terlebih dahulu sebelum memasuki kawasan wisata.
“Ini yang membuat sejumlah pengunjung harus menunggu proses pemesanan dan pembayaran. Kami mengimbau kepada calon pengunjung maupun agen perjalanan agar melakukan pemesanan secara online sebelum masuk kawasan, untuk memastikan mendapat kuota serta menghindari potensi kepadatan di pintu masuk,” pungkasnya.
Sebelumnya Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menjadwalkan pembukaan wisata Ranu Regulo pada 21 Februari 2025. Akses wisata yang sempat ditutup karena pertimbangan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang cuaca ekstrem pada saat itu. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra