Menu

Mode Gelap
Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR Pemuda di Pasuruan Dikeroyok Gara-gara Serempetan Motor, Satu Pelaku Ditangkap Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

Budaya · 8 Mar 2025 08:49 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal


					SERU: Salah satu kelompok peserta saat menampilkan kreatifitasnya dalam MPS, yang digelar oleh PZH Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum'at (7/3/25) malam. (istimewa).
Perbesar

SERU: Salah satu kelompok peserta saat menampilkan kreatifitasnya dalam MPS, yang digelar oleh PZH Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum'at (7/3/25) malam. (istimewa).

Probolinggo,- Kemeriahan tersaji saat Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) digelar oleh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong Pajarakan, Probolinggo, Jum’at (7/3/25) malam.

Festival musik tradisional yang pertama kali digelar tahun 2023 ini, berlangsung di Jalan Pajarakan – Condong, dengan garis start halaman PZG Genggong hingga Pabrik Gula (PG) Pajarakan.

Festival ini diikuti 840 peserta yang terbagi dalam 56 grup. Para peserta terdiri dari 23 grup pelajar dan 33 grup perwakilan koordinator (korwil) bidang pendidikan dan kebudayaan (Dikdaya) kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris atau Gus Haris yang melepas peserta festival menyebut, pentingnya tetap menjaga seni dan kebudayaan khas daerah ditengah-tengah modernisasi zaman.

“Saya bersyukur Festival Musik Pengantar Sahur ini bisa digelar kembali. Ini merupakan kearifan lokal yang harus terus dipelihara,” kata Gus Haris.

Tidak hanya sebagai wadah melestarikan seni khas Ramadhan, menurut Gus Haris, festival musik patrol yang digelar pada malam ke-8 bulan Ramadan ini juga sebagai sarana hiburan sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

Oleh karenanya, ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Probolinggo berkomitmen melakukan kegiatan positif nan kreatif, yang turut membantu memajukan perekonomian daerah.

“Ini bentuk komitmen dari pemerintah daerah untuk mempertahankan musik tradisional yang ada di Kabupaten Probolinggo, sehingga kita harus melestarikannya,” ajaknya.

Salah satu peserta, Ahmadi, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam pagelaran MPS kali ini. Meski jauh-jauh datang dari Kecamatan Wonomerto, namun tak mengurangi semangatnya untuk berkarya.

“Kebetulan saya memang suka musik tradisional. Nah dengan MPS ini hobi saya tersalurkan, sekaligus menghibur masyarakat yang sedang menunggu waktu sahur tiba,” cetus perwakilan dari Korwil Dikdaya Kecamatan Wonomerto ini. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya