Menu

Mode Gelap
Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

Ekonomi · 6 Mar 2025 14:56 WIB

Hari ke-6 Ramadhan, Harga Komoditas Cabai Turun, Namun Masih Dikeluhkan


					TURUN: Harga komoditas cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo terpantau mulai turun. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TURUN: Harga komoditas cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo terpantau mulai turun. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Memasuki hari ke-6 bulan Ramadhan, harga komoditas cabai di pasar tradisional Kota Probolinggo berangsur turun. Meski demikian, kisaran harganya masih dinilai tinggi.

Di Pasar Baru misalnya, harga cabai rawit merah turun Rp 30 ribu/kg. Kini cabai rawit dijual pedagang seharga Rp. 100 ribu per kilogram (kg).

Padahal pada awal Ramadhan lalu, harga cabai rawit tembus Rp. 130 ribu/kg. Adapun harga cabai merah besar, kini turun jadi Rp. 55 ribu dari harga awal Rp. 70 ribu/kg.

Salah satu pedagang Pasar Baru, Kholifah menyebut, meski harga cabai rawit turun, namun kisaran harganya masih tergolong mahal. Sebab biasanya, harga cabai rawit merah dibawah Rp30 ribu/kg.

“Dampaknya terasa, khususnya bagi pengusaha kuliner. Untuk menyiasatinya, cabai rawit merah yang dibeli dicampur dengan cabai kering yang harganya Rp. 8 ribu per ons,” kata Kholifah, Kamis (6/3/25).

Jika harga komoditas cabai turun, tidak demikian halnya dengan komoditas kebutuhan lainnya. Harga daging ayam potong tetap Rp. 38 ribu/kg dan telur horn Rp. 29 ribu/kg.

Selain itu, minyak goreng jenis Minyak Kita harganya masih tetap Rp. 18 ribu per liter. Tidak hanya diatas HET, Minyak Kita juga sulit didapatkan.

“Minyak goreng jenis Minyak Kita ini memang harganya mahal, apalagi di bulan Ramadhan. Harga-harga komoditas tiap harinya bisa naik turun, namun nantinya setelah Idul Fitri, harganya berangsur turun,” ujar pedagang Pasar Baru lainnya, Agus. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

Trending di Nasional