Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Sosial · 6 Mar 2025 13:42 WIB

Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Pasuruan Tunggu Kepastian Badan Geologi


					Tanah bergerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi. Perbesar

Tanah bergerak di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi.

Pasuruan, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan masih menunggu hasil kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelum memutuskan relokasi warga terdampak pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengungkapkan, bahwa rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait relokasi sudah turun.

Hasilnya menunjukkan, bahwa wilayah tersebut tidak layak lagi untuk dihuni setelah tim ahli geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan penelitian di lokasi terdampak.

“Rekomendasinya seperti itu, memang di situ tidak layak masyarakat tinggal,” ujar Sugeng, Kamis (5/3/2025).

Namun, ia menjelaskan bahwa kepastian soal relokasi masih menunggu kajian lebih lanjut dari Badan Geologi Kementerian ESDM.

“Setelah dikonfirmasi ke BNPB, yang bisa jadi patokan relokasi atau tidak itu dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” tambahnya.

BPBD Provinsi Jawa Timur telah mengirimkan surat permohonan kajian kepada Badan Geologi. Dalam beberapa hari ke depan, tim dari Badan Geologi diperkirakan akan turun ke lokasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kondisi tanah di Dusun Sempu.

“Beberapa hari yang lalu saya sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, sebab yang akan berkomunikasi dengan Badan Geologi itu provinsi, bukan dari kabupaten,” jelas Sugeng.

Sembari menunggu hasil kajian Badan Geologi, BPBD Kabupaten Pasuruan juga telah berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mencari lokasi relokasi.

“Saya sudah berkoordinasi dengan kepala desa, apabila direlokasi apakah ada tempat atau lahan yang bisa digunakan. Kades mengatakan ada tanah TKD (Tanah Kas Desa),” ungkapnya.

Saat ini, ratusan warga masih mengungsi di SDN 2 Cowek setelah pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025). Jumlah rumah yang terdampak terus bertambah.

Jika sebelumnya dilaporkan ada 47 rumah yang rusak, kini jumlahnya meningkat menjadi 58 rumah.

Dari jumlah tersebut, 26 rumah mengalami kerusakan parah, 20 rumah rusak sedang, dan sisanya mengalami kerusakan ringan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Trending di Sosial