Menu

Mode Gelap
Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

Lingkungan · 21 Feb 2025 13:20 WIB

Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali Pagi Tadi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sebanyak tiga kali, pada Jumat, (21/2/25).

Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA) di Gunung Sawur, erupsi pertama terjadi pada pukul 06.16 WIB, dengan kolom abu tebal, setinggi 800 meter di atas puncak, mengarah ke tenggara.

Disusul dengan erupsi kedua pada pukul 06.58 WIB. Tinggi kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak, mengarah ke tenggara dan ke arah timur. Kemudian disusul erupsi berupa letusan asap setinggi 1.000 meter, yang mengarah ke timur dan tenggara.

“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat 21 Februari 2025 dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak,” kata PPGA, Sigit Rian Arifin.

Menurut laporan yang ditulis oleh Sigit Rian Arifin, pada Kamis (19/2/25), selama 24 jam, Gunung Semeru telah mengalami erupsi berupa letusan sebanyak 56 kali. Dari 56 erupsi letusan tersebut, ada beberapa erupsi tidak teramati karena visual Gunung Semeru tertutup kabut tebal.

Sementara itu, Kepala Kedaruratan Bidan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono menyampaikan, bahwa status Gunung Semeru saat ini masih di level ll.

Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di Besuk Kobokan, sepanjang 8 kilometer dari puncak.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Waspada terhadap awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar dingin yang berhulu dari Gunung Semeru,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan