Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Ekonomi · 16 Jan 2025 17:30 WIB

LPG 3 Kg Naik Jadi Rp 18 Ribu, Pertamina Diminta Perbanyak Pangkalan


					Ilustrasi LPG 3 kg yang kini harganya naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu per tabung. 
Perbesar

Ilustrasi LPG 3 kg yang kini harganya naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu per tabung.

Probolinggo,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), resmi menaikkan harga LPG 3 kg menjadi Rp 18 ribu per tabung, Rabu (15/1/25).

Kenaikan harga LPG 3 kg diatur dalam surat Keputusan Gubernur Jawa Timur, nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 kilogram di Provinsi Jawa Timur.

Dalam surat keputusan tersebut, kenaikan harga LPG 3 kg sebesar Rp2 ribu per tabung. Dengan demikian, harga LPG 3 kg yang sebelumnya Rp 16 ribu, kini menjadi Rp 18 per tabung.

Kabag Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo, Ina Lusilinawati mengatakan, kenaikan harga LPG 3 kg ini seretan berlaku serentak di wilayan Jawa Timur.

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kepanikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo telah memberikan sosialisasi ke masyarakat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat hingga Lurah.

“Sosialisasi ini kita lakukan mendadak, karena untuk mengantisipasi kepanikan yang berakibat penimbunan LPG 3 kg,” kata Ina, Kamis (16/1/25).

“Terlebih kenaikan ini dilakukan untuk antisipasi LPG 3 kg ini lari ke luar daerah, mengingat daerah lain juga sudah naik terlebih dahulu harganya,” imbuhnya.

Dengan naiknya harga LPG 3 kg ini, pihaknya meminta kepada Pertamina untuk memperbanyak pangkalan LPG di setiap daerah, sedikitnya satu Rukun Warga (RW) satu pangkalan.

Dengan demikian, masyarakat dapat membeli LPG 3 kg di pangkalan dengan harga yang sesuai, barang yang tercukupi, serta dapat mengontrol penjualan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Informasinya bahwa kedepan untuk pembelian LPG 3 kg ini menggunakan aplikasi untuk mencegah penyalahgunaan dan agar tepat sasaran. Mengingat masih kita temukan LPG 3 kg digunakan oleh restoran dan pengusaha kuliner besar,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi