Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Kesehatan · 20 Des 2024 12:11 WIB

Di Lumajang, 815 Perempuan Jalani Rawat Jalan dan 82 Lainnya Rawat Inap Akibat Kanker Payudara


					Ilustrasi. Perbesar

Ilustrasi.

Lumajang, – Sebanyak 897 perempuan di Lumajang menderita penyakit kanker payudara. Dari 897 orang tersebut, 815 di antaranya menjalani proses rawat jalan, sedangkan 82 lainnya masih melakukan rawat inap di dr Haryoto Lumajang.

“Dari 815 pasien rawat jalan, terdapat 85 pasien baru yang terdiagnosis pada tahun 2024,” kata  Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSUD dr. Haryoto Lumajang, dr. Aji Febriakhano, Jumat (20/12/24).

Tidak hanya itu, penyakit kanker payudara yang berada di Kabupaten Lumajang menjadi salah satu tertinggi di Indonesia, dengan kematian mencapai puluhan ribu jiwa.

“Jumlah kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 22 ribu jiwa, dan Lumajang ini termasuk yang tertinggi di Indonesia, setelah Medan,” katanya.

Aji menjelaskan, meski masih menempati peringkat pertama penyakit mematikan, kanker payudara masih bisa disembuhkan. Tidak sedikit penderita kanker payudara yang pulih dan terbebas dari penyakit tersebut. Namun, kanker harus ditemukan saat stadium awal sehingga proses pengobatan bisa berjalan maksimal.

Dengan melakukan deteksi dini kanker payudara dapat memperkecil risiko kematian akibat kanker stadium lanjut. Sebab, respon cepat dari pasien atau penderita, sangatlah penting.

“Harus dengan penanganan yang komprehensif. Dalam hal kanker payudara ini berkaitan erat dengan stadium kankernya. Jika stadiumnya ditemukan lebih awal, maka tingkat keberhasilannya akan semakin tinggi,” ujarnya.

Untuk memfasilitasi deteksi mandiri, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi sayangmamma.com. Aplikasi ini dirancang sebagai alat bantu yang menunjukkan cara-cara melakukan pemeriksaan mandiri.

Pengguna hanya perlu menjawab pertanyaan mengenai ciri-ciri kanker payudara, seperti benjolan dan nyeri, saat melakukan pengecekan di rumah.

“Jika terdapat ciri-ciri kanker payudara, pasien akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit terdekat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan