Polisi Selidiki Pemotong Video Pawai Pemicu Kontroversi

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polemik video pawai ssiswa Taman Kanak-kanak (TK) bercadar di Kota Probolinggo berlanjut. Polisi akan menyelidiki pengguna media sosial atau netizen, yang memotong video, yang sejatinya berdurasi panjang itu.

Hal ini dijelaskan Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal. Perwira asal Sumenep Madura ini menegaskan, pihaknya tengah mencari tahu pengunggah pertama video, termasuk dugaan pemotongan video yang menyebabkan jagad dunia maya heboh.

“Video aslinya utuh namun dipotong, oleh karena itu kami akan cari pengunggah pertama. Dengan dipotong, video tentu akan mengundang persepsi yang bermacam-macam,” kata Kapolresta Alfian, Senin (20/8/2018)

Pihaknya, tambah Alfian, juga akan menyelidiki maksud dari netizen tersebut mengunggah video dan foto, yang cepat menyebar tak sampai hitungan jam. Berdasarkan video yang dikantongi polisi, peserta yang menggunakan cadar ada diu barisan belakang.

“Di barisan depan ada siswa yang membawa spanduk sekolah, lalu ada yang membawa merah putih. Setelah itu, ada miniatur pasukan berbaju serba putih yang mengawal properti ka’bah dan sepasang raja ratu. Nah dibelakang sendiri, baru ada peserta yang memakai pakaian serba hitam,” ulas Alfian.

Postingan yang terpotong dengan ‘caption’ provokatif itulah yang kemudian memicu reaksi dari netizen. “Karena masih dugaan kita akan dalami dulu. Dampak video yang terpotong kan viral apalagi ini soal SARA,” tandas dia.

Diketahui, video berdurasi 14 detik dan foto yang memperlihatkan TK Kartika V/69 Kota Probolinggo berbusana ala mujahid viral di media sosial. Kostum yang dikenakan saat pawai kemerdekaan, 18 Agustus lalu itu dianggap menanamkan faham radikalisme. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Tersangka Pencabulan di Bawah Umur Mulai Sidang

Baca Juga

Jauh-jauh dari Blora, Pria ini Curi Motor di Probolinggo

Probolinggo,- RB (30) warga Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng harus berurusan dengan kepolisian karena disangka …