Menu

Mode Gelap
Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial Rp1,6 Miliar di Kota Pasuruan Kekerasan terhadap Anak di Pasuruan Masih Marak, Dukungan Psikologis Harus Diperkuat Cegah Praktik Pengoplosan, Polres Jember Perketat Pengawasan Beras Pemuda Jatiurip Probolinggo Ditemukan Meninggal di Bawah Kolong Irigasi, ini Penyebab Kematiannya Dua Pegawai BPRD Lumajang Dipecat Gara-gara Jual Kartu e-Pajak Pasir Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

Lingkungan · 17 Okt 2024 00:18 WIB

Setelah Penantian Panjang, Bunga Bangkai Raksasa Akhirnya Mekar di Kebun Raya Purwodadi


					Bunga Bangkai mekar di Kebun Raya Purwodadi. Perbesar

Bunga Bangkai mekar di Kebun Raya Purwodadi.

Pasuruan, – Setelah melalui proses perawatan yang panjang, Bunga Amorphophallus titanum, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bunga Bangkai Raksasa, akhirnya mekar di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Mekarnya bunga langka ini menjadi momen istimewa bagi para pengunjung dan pencinta flora.

Bunga bangkai tersebut mulai mekar sejak Minggu (13/10/2024) pukul 10.00 WIB. Bunga ini memiliki umbi besar yang dapat mencapai bobot hingga 50 kilogram. Selain itu, daun-daun yang tumbuh bersamaan dengan bunga ini dapat memiliki lebar hingga satu setengah meter.

Di Kebun Raya Purwodadi, masih terdapat 14 bunga bangkai lagi yang menyusul untuk berbunga dan masih dalam program kerja sama antara komunitas dan Kebun Raya Purwodadi.

General Manager Kebun Raya Purwodadi, Galendra Jaya, menjelaskan, bunga ini merupakan titipan dari hobiis lokal di Malang.

“Kami bekerja sama dengan hobiis lokal dari Malang untuk merawat umbi bunga ini. Kami sangat terkejut dan senang bisa melihat bunga ini mekar setelah melalui proses yang panjang, sekitar dua tahun yang lalu,” ujarnya.

Galendra juga menyebutkan, untuk mendukung pertumbuhan Amorphophallus, pihaknya melakukan aklimatisasi agar kondisi di kebun mirip dengan habitat aslinya yang merupakan iklim hujan tropis.

“Meskipun Kebun Raya Purwodadi memiliki lingkungan yang kering, kami berhasil menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhannya,” katanya.

Galendra menambahkan, setelah bunga layu, serbuk sari yang dihasilkan akan diteliti untuk potensi pertumbuhan umbi baru.

“Kami berharap melalui penelitian ini, bunga langka ini dapat terus tumbuh dan berkembang di Kebun Raya Purwodadi,” tuturnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 72 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Trending di Lingkungan