Menu

Mode Gelap
Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

Lingkungan · 8 Sep 2024 15:47 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Lumajang Berhenti Tangkap Ikan


					Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut. Perbesar

Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut.

Lumajang, – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat nelayan tidak bisa melaut.

Banyak kapal kecil yang digunakan nelayan untuk mencari ikan, terparkir dibibir pantai dampar, sembari menunggu cuaca membaik.

Setidaknya, para nelayan sudah 10 hari tidak bisa melaut. Hal ini terjadi akibat tingginya gelombang pantai sejak sepekan terakhir, yang mencapai lebih dari dua meter.

“Ombaknya terlalu tinggi sejak beberapa hari yang lalu. Jadi kami tidak berani melaut sampai nanti cuacanya benar-benar membaik. Untuk sementara kami parkir kapal saja di sini,” kata Rusdi salah satu nelayan di Pantai Dampar, Minggu (8/9/24).

Sambil menunggu cuaca kembali normal, para nelayan ini hanya dapat memperbaiki kapal serta alat tangkapan mereka, mulai dari mesin hingga jaring ikan, sambil memantau perkembangan kondisi gelombang.

“Ya sambil menunggu gelombang mereda, sambil lalu kami perbaiki beberapa peralatan di kapal,” ujarnya.

Dengan kondisi seperti ini, para nelayan tak bisa berbuat banyak. Mereka berharap cuaca kembali bersahabat agar bisa kembali mencari ikan di tengah laut.

Di samping itu, Rustam dan nelayan lainnya mengatakan, sejak cuaca buruk, ada sejumlah nelayan memaksa melaut untuk mencari ikan. Namun hasilnya tidak maksimal, di mana mereka hanya dapat lima kilogram ikan.

“Kalau sebelum cuaca buruk per hari kami bisa menangkap ikan sebanyak 40 kilogram. Tetapi, kalau sekarang terus dipaksa, selain membahayakan pelautnya, untuk mendapatkan ikan juga sangat susah,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia hingga 12 September 2024. Gelombang tinggi terjadi, di antaranya perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan