Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Lingkungan · 8 Sep 2024 15:47 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Lumajang Berhenti Tangkap Ikan


					Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut. Perbesar

Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar tidak bisa melaut.

Lumajang, – Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Dampar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membuat nelayan tidak bisa melaut.

Banyak kapal kecil yang digunakan nelayan untuk mencari ikan, terparkir dibibir pantai dampar, sembari menunggu cuaca membaik.

Setidaknya, para nelayan sudah 10 hari tidak bisa melaut. Hal ini terjadi akibat tingginya gelombang pantai sejak sepekan terakhir, yang mencapai lebih dari dua meter.

“Ombaknya terlalu tinggi sejak beberapa hari yang lalu. Jadi kami tidak berani melaut sampai nanti cuacanya benar-benar membaik. Untuk sementara kami parkir kapal saja di sini,” kata Rusdi salah satu nelayan di Pantai Dampar, Minggu (8/9/24).

Sambil menunggu cuaca kembali normal, para nelayan ini hanya dapat memperbaiki kapal serta alat tangkapan mereka, mulai dari mesin hingga jaring ikan, sambil memantau perkembangan kondisi gelombang.

“Ya sambil menunggu gelombang mereda, sambil lalu kami perbaiki beberapa peralatan di kapal,” ujarnya.

Dengan kondisi seperti ini, para nelayan tak bisa berbuat banyak. Mereka berharap cuaca kembali bersahabat agar bisa kembali mencari ikan di tengah laut.

Di samping itu, Rustam dan nelayan lainnya mengatakan, sejak cuaca buruk, ada sejumlah nelayan memaksa melaut untuk mencari ikan. Namun hasilnya tidak maksimal, di mana mereka hanya dapat lima kilogram ikan.

“Kalau sebelum cuaca buruk per hari kami bisa menangkap ikan sebanyak 40 kilogram. Tetapi, kalau sekarang terus dipaksa, selain membahayakan pelautnya, untuk mendapatkan ikan juga sangat susah,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia hingga 12 September 2024. Gelombang tinggi terjadi, di antaranya perairan Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Material Tanah dan Batu Besar Menutup Jalur Piket Nol Lumajang

29 Juli 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Trending di Lingkungan