Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Ekonomi · 20 Agu 2024 17:38 WIB

Bansos bagi Masyarakat Miskin dan Stunting Ngadat, Pemkab Lumajang; Sabar


					Ilustrasi dana bantuan sosial Perbesar

Ilustrasi dana bantuan sosial

Lumajang,- Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) di Lumajang kini harus gigit jari. Pasalnya, bansos yang mereka idam-idamkan, tak kunjung cair.

Informasi yang dihimpun, jumlah KPM bansos di Lumajang mencapai 97.513. Adapun bansos yang tidak bisa dicairkan, meliputi paket sembako bagi masyarakat miskin dan stunting.

“Yang belum cair itu jenis bantuan paket sembako bagi masyarakat miskin (kategori belum pernah menerima bansos jenis lain, red). Kemudian, bantuan paket sembako bagi masyarakat miskin pasangan usia subur beresiko stunting,” kata Plt Kepala Dinsos P3A Lumajang, Agni Asmara Megatrah, Selasa (20/8/24).

Menurut Agni, angka stunting di Lumajang mencapai 29,9 persen per Juli 2024. Penderita stunting tersebar rata di 21 kecamatan.

Ada beberapa sebab yang membuat dua jenis bansos belum cair. Salah satunya yakni terkait verifikasi data KPM yang belum sepenuhnya rampung.

Sementara bagi pasangan usia subur resiko stunting, Agni meminta mereka bersabar menunggu data dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Kalau yang paket sembako untuk masyarakat miskin, pasangan usia subur resiko stunting, itu masih nunggu data terbaru dari bulan timbangnya Dinas Kesehatan (Dinkes),” jelasnya.

Dijelaskannya, ada beberapa jenis bansos yang menjadi kewenangan Dinsos Lumajang. Artinya, tidak semua bansos menjadi kewenangan pemerintah daerah.

“Seperti bantuan permakanan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), serta beberapa bansos lain yang juga diperuntukan bagi lembaga LKSA,” jelasnya.

Adapun tahapan pencairan bansos, sudah dilakukan sejak awal Januari 2024. “Tahap pencairannya sudah dilakukan sejak awal tahun 2024,” pungkasnya.

Anggaran Bansos yang disediakan tahun ini nominalnya cukup besar, yakni Rp 15 miliar. Meski begitu, nominal yang masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Sosial (Dinsos) P3A Lumajang hanya Rp 8 miliar.

 

“Artinya, sisa nominal bantuan akan menjadi kewenangan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di lingkungan Pemkab Lumajang,” Agni memungkasi. (*)

 

 


Editor: Mohamad S

Publisher: keyra

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi