Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Politik · 14 Agu 2024 23:31 WIB

Dampak Penolakan Ning Tiwi, Seruan Boikot Rekom PKB Bermunculan di Probolinggo


					SERUAN BOIKOT: Nur Ali Husin saat berada di kantor DPW PDI Perjuangan Jawa Timur. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

SERUAN BOIKOT: Nur Ali Husin saat berada di kantor DPW PDI Perjuangan Jawa Timur. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Seruan untuk memboikot rekomendasi yang diturunkan oleh PKB tiba-tiba mencuat ke permukaan. Pemantiknya, dinamika politik yang ada di Kota Probolinggo.

Di Kota Probolinggo, DPC PKB Kota Probolinggo menyatakan akan mengembalikan rekomendasi dari PDIP yang telah diturunkan kepada pasangan Habib Hadi Zainal Abidin yang merupakan kader PKB dan Sri Setyo Pertiwi atau Ning Tiwi.

Ning Tiwi merupakan kader PDI-Perjuangan untuk berkontestasi dalam Pilkada November mendatang. Namun PKB menolak Sri Setyo Pertiwi sebagai calon pendamping Habib Hadi.

Hal itu kemudian menuai respon keras dari Sri Setyo Pertiwi dengan menyebut sikap DPC PKB Kota Probolinggo merupakan bentuk pelecehan kepada dirinya dan PDI-Perjuangan.

Bahkan, kader PDI-P di Kota Malang memulai seruan untuk melakukan boikot terhadap rekomendasi PKB.

Seruan ini kemudian menjamur di beberapa daerah lainnya, seperti halnya di Kabupaten Probolinggo. Kader PDI-P di Kabupaten Probolinggo, jika menyerukan untuk memboikot rekomendasi yang dikeluarkan oleh PKB.

“Ayo boikot, kalau PDI-P sudah mengeluarkan rekomendasi untuk calon kepala daerah, boikot siapa pun calon yang direkomendasi oleh PKB,” kata Nur Ali Husin, kader sekaligus politisi PDI-P Kabupaten Probolinggo, Rabu (14/8/24).

Ia menyebut, pernyataan Ketua DPC PKB Kota Probolinggo, Abdul Mujib yang secara terang-terangan menolak calon kader PDI-P untuk berkoalisi dalam pilkada adalah bentuk pelecehan terhadap partai.

Sebab, rekomendasi yang dikeluarkan oleh PDI-P merupakan sesuatu yang resmi dikeluarkan partai dan ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Ini juga penghinaan terhadap konstitusi partai,” Nur Ali menambahkan.

Nur Ali menyebut, seorang ketua partai tidak mempunyai hak untuk mengomentari internal partai lainnya. Sebagai ketua partai, seharusnya sudah mengerti bahwa setiap partai memiliki dapur masing-masing untuk diurusi.

“Kok sampai memuat (mengatakan, red) kalau PDI-Perjuangan itu tidak solid. Memang PKB di Kota Probolinggo solid, kan tidak menjamin. Intinya itu tidak pantas, makanya kami serukan boikot rekom PKB,” ucapnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Mohamad Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 109 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang

14 September 2025 - 20:01 WIB

Lansia di Pasuruan Dianiaya Menantu, Korban Alami Luka Serius

14 September 2025 - 16:49 WIB

Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

6 September 2025 - 19:12 WIB

Dulu Duel saat Pilkada, PDI-P dan Partai Nasdem Kini Dukung Pemerintahan Gus Haris – Ra Fahmi

3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada

28 Juni 2025 - 18:50 WIB

Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo

28 Juni 2025 - 15:04 WIB

Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini

20 Juni 2025 - 20:30 WIB

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Trending di Politik