Menu

Mode Gelap
Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

Budaya · 20 Jun 2024 21:11 WIB

Ada Yadnya Kasada, Wisata Bromo Ditutup Selama Empat Hari


					EKSOTIS: Kawasan Bromo tak hanya memiliki pemandangan indah, namun juga menjadi destinasi yang nyaman untuk berkemah. (foto: dok). Perbesar

EKSOTIS: Kawasan Bromo tak hanya memiliki pemandangan indah, namun juga menjadi destinasi yang nyaman untuk berkemah. (foto: dok).

Probolinggo,- Warga Tengger di empat kabupaten pada Jumat-Sabtu (21-22/6/24) akan melaksanakan ritual Yadnya Kasada. Untuk mendukung ritual tersebut, TNBTS akan menutup wisata Gunung Bromo selama empat hari.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengeluarkan surat pengumuman penutupan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru dimulai tanggal 21-24 Juni 2024.

“Penutupan tersebut dalam rangka Yadnya Kasada, pembersihan kawasan dan pemulihan ekosistem,” ujar Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, Kamis (20/6/24).

Penutupan tersebut khusus bagi kegiatan wisata, namun bagi warga Tengger yang melaksanakan Yadnya Kasada tetap diperbolehkan untuk masuk.

Penutupan ini dilakukan agar kegiatan Yadnya Kasada, yang merupakan ritual sakral bagi warga Suku Tengger Bromo, dapat berjalan lancar dan khidmat.

Setelah pelaksanaan ritual Yadnya Kasada, pada tanggal 23 dan 24 Juni 2024 dilakukan pembersihan kawasan, yang diikuti oleh TBNTS, masyarakat, dan mitra TNBTS salah satunya, pelaku jasa wisata.

“Ritual Yadnya Kasada ini merupakan bentuk perwujudan rasa sukur masyarakat kepada Sang Hyang Widi atas berkah yang diterima selama setahun, dengan puncak acara yakni labuh sesajen di kawah Bromo, sehingga dilakukan penutupan,” papar Septi.

Sebelum acara puncak Yadnya Kasada, warga Tengger menggelar ritual, di antaranya, pengambilan air suci (mendak tirta) di sumber mata air.

Selain itu, ada pembuatan tempat sesaji berisi hasil bumi (ongkek) yang nantinya dilabuh ke kawah Gunung Bromo. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Haliza


 

Artikel ini telah dibaca 114 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya