Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Budaya · 2 Apr 2024 11:28 WIB

Motif Natural, Batik Eco Print Banyak Diburu Jelang Lebaran


					KREATIF: Perajin Batik Eco Print, Rina Setiowati menunjukkan batik hasil produksinya. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

KREATIF: Perajin Batik Eco Print, Rina Setiowati menunjukkan batik hasil produksinya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Perkembangan batik saat ini semakin maju dengan berbagai macam cara pembuatan pun motinya. Salah satunya batik eco print, yang dibuat oleh salah satu butik di Kota Probolinggo.

Kini batik tersebut banyak diburu pembeli untuk baju lebaran. Nutik batik yang menggunakan teknik eco print ini bernama Griya Batik Zahra, yang berada di Jalan Suyoso, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.

Batik Eco print sendiri merupakan teknik memberi pola pada kain dengan berbagai macam daun, mulai daun jati, hingga kenikir.

Kemudian kain yang telah diberi daun ini, kemudian digulung, kemudian dikukus selama dua jam. Selanjutnya batik dicuci dan dijemur atau di angin-anginkan selama tujuh hari.

Di kalangan perajin baik yang asli, teknik eco print tidak digolongkan sebagai kerajinan batik.

Sebab teknik batik yang asli menggunakan malam. Sehingga eco print dianggap sebatas menggambar motif batik.

Pemilik Griya Butik Zahra, Rina Setyowati (52) mengatakan, teknik batik eco print ini mulai digemari masyarakat sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2014.

Saat itu kecenderungan menggunakan daun jati, karena bagi pemula tingkat keberhasilannya mencapai 100 persen.

“Kemudian lima tahun belakang batik eco print mulai inovatif, bahkan menggunakan semua daun juga bisa digunakan asal dari mordan awal atau pewarnaan awal,” ujar Rina.

Batik eco print di Griya Butik Zahra awalnya hanya kain saja. Sakarang sudah bisa menggunakan media selendang, topi, tas, hingga jilbab syar’i.

Menjelang lebaran, batik eco print khususnya mukena laris diburu. Selain natural, juga motifnya unik berbentuk daun-daunan. Warnanya juga soft atau tidak begitu mencolok saat digunakan.

Harga batik Eco Print cukup variatif mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung kain, ukuran, hingga motif batik eco print.

“Selain mukena batik eco print yang diminati pembeli jelang lebaran, juga topi batik eco print yang saat ini juga diminati wisatawan mancanegara,” imbuh Rina.

Penasaran dengan batik Eco Print? Tidak ada salahnya membeli. Silakan datang ke Griya Butik Zahra, ada berbagai pilihan batik Eco Print disana. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Trending di Budaya