Menu

Mode Gelap
Modus Baru Begal di Probolinggo, Sembunyi lalu Lempar Batu ke Pengendara Viral Lansia di Jambangan Probolinggo Ditelantarkan Anak Kandung, ini Fakta Sebenarnya Pengemudi Mengantuk, Pajero Terbalik di Tol Gempol-Pasuruan Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan Suami Istri di Pasuruan Diringkus Polisi karena Edarkan Sabu Sat-set! Warga Kropak Probolinggo Curi Ponsel Sopir yang Tertidur di Pinggir Jalan

Pemerintahan · 27 Mar 2024 20:06 WIB

Top! Kota Probolinggo Keluar dari Zona Kemiskinan Ekstrem


					BANSOS: Seorang warga kurang mampu di Kelurahan Wiroborang, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, saat menerima bantuan sosial. (foto: FB Kelurahan Wiroborang). Perbesar

BANSOS: Seorang warga kurang mampu di Kelurahan Wiroborang, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, saat menerima bantuan sosial. (foto: FB Kelurahan Wiroborang).

Probolinggo,- Angka kemiskinan ekstrem di Kota Probolinggo mencapai 0 persen di tahun 2024. Penurunan angka kemiskinan ekstrem ini karena upaya dari Pemkot Probolinggo melalui BLT, serta program lain yang diberikan ke masyarakat.

Kepala Dinas Sosial Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo mengatakan, capaian angka kemisikinan ekstrem 0 persen di Kota Probolinggo tahun 2024 ini karena adanya intervensi dimana warga yang berlum tersentuh bantuan, pada tahun 2023 diberikan bantuan.

“Bantuan yang diberikan tersebut melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang besarannya yakni Rp 3 juta dengan rincian per bulan 300 ribu dikali 10 bulan,” ujar Tyo, Rabu (27/3/24).

Maka melalui program tersebut, pemerintah pusat telah menganggap bahwa kemiskinan ekstrem di Kota Probolinggo sudah tidak ada lagi, karena sudah mendapat bantuan semua.

Selain bantuan melalui DBHCHT, upaya Pemkot Probolinggo melalui bantuan dari Provinsi Jatim juga telah memasangkan listrik kepada warga yang rumahnya belum teraliri listrik, juga tengah mengusulkan kembali.

“Sampai saat ini warga miskin di Kota Probolinggo sudah mendapat bantuan sehingga angka kemiskinan ekstrem sudah 0, namun untuk warga miskin masih tetap ada,” ujar dia.

Agar tidak ada lagi kemiskinan ekstrem, serta menekan angka kemiskinan, Dinsos Kota Probolinggo akan terus mengintervensi dengan memberikan bantuan mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), BPNT, serta bantuan lain yang tiap tahun diberikan.

“Harapan saya angka kemiskinan ini dapat terus diturunkan dengan kerja sama masyarakat yang memanfaatkan berbagai layanan gratis, mulai pendidikan, hingga kesehatan yang ada di Kota Probolinggo,” imbuh mantan Kepala Bappeda Kota Probolinggo ini.

Karena angka kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen, maka Kota Probolinggo masuk 9 kota/ kabupaten di Jawa Timur dengan predikat kemiskinan ekstrem kini 0 persen. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak

22 Juli 2025 - 14:37 WIB

Ribuan Tenaga R4 Terancam Dirumahkan, Pemkab Jember Janji Perjuangkan

22 Juli 2025 - 08:09 WIB

Satu Kartu, Satu Komoditas Tarif Pajak Batu, Pasir, dan Grosok Kini Dibedakan

21 Juli 2025 - 14:49 WIB

Pendapatan Pajak Pasir Baru Capai Rp8 Miliar hingga Juli, Masih Jauh dari Target

21 Juli 2025 - 10:32 WIB

Penambang Protes Tambahan Opsen Rp8.750, Pemerintah Tetap Jalankan Amanat UU No.1/2022

21 Juli 2025 - 09:58 WIB

Trending di Pemerintahan