Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 13 Jul 2018 12:27 WIB

Protes Galian C, Warga Pesambon Blokade Jalan


					Protes Galian C, Warga Pesambon Blokade Jalan Perbesar

PROBOLINGO-PANTURA7.com, Warga Dusun Kajen, Desa Pesambon, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, terpaksa memblokade jalan desa setempat, Jumat (13/7/2018) pagi. Penutupan jalan itu dilakukan sebagai bentuk protes karena jalan desa rusak dan berdebu.

Informasi yang dihimpun, aksi blokade jalan desa dilakukan warga sekitar pukul 8.30 WIB. Massa menggunakan sepeda motor untuk menutup jalur penghubung antar desa itu, sembari membentangkan sejumlah poster kecaman.

Warga menuding kerusakan jalan desa dan polusi udara yang terjadi di lingkungannya, disebabkan oleh proyek galian tanah urug, yang berada tak jauh dari pemukiman. Bahkan warga mengklaim, aktifitas mereka terganggu akibat kerusakan infrastruktur jalan tersebut.

“Iya warga daerah sini dan saya sendiri sangat kesal mas, ingin proyek itu itu dihentikan dan jalannya diperbaiki. Penggalian tanah itu kan belum ada persetujuan dari warga mas,” kata salah seorang peserta aksi, Taufik.

Kondisi jalan Desa Pesambon, Kecamatan Kotaanyar yang diprotes warga setempat, Jum’at (13/7/2018).

Selain menuntut proyek galian C dihentikan, warga meminta agar pengelola proyek bertanggungjawab dengan melakukan perbaikan jalan. “Tadi dimintai surat ijin sama perjanjian perbaikan jalan, malah bingung kepala desanya,” imbuh Taufik seraya membubarkan aksi.

Terpisah, pengelola proyek Fathor mengaku bahwa galian C yang ditanganinya sudah sesuai prosedur. Selain telah dilengkapi ijin operasional, Fathor menyebut bahwa pihaknya sudah memenuhi permintaan warga sekitar terkait kelestarian lingkungan.

“Permintaan-permintaan warga, yakni penyiraman sudah kita siram tiap hari, terpal penutup kendaraan juga sudah kita lakukan. Sudah seusai prosedur, dari desa sudah ada ijin,” pungkas Fathor saat dihubungi via seluler. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhamad

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Trending di Regional