Menu

Mode Gelap
Kunjungi Rumah Nenek di Patemon Krejengan, Pelajar SMP Dirudapaksa Paman Curi Motor Petani, Dua Pria Lekok Babak Belur Digebuki Massa Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

Lingkungan · 1 Nov 2023 20:43 WIB

Usir Babi Perusak Tanaman, Petani Paiton Gunakan Sensor Gerak


					INOVATIF: Petani Desa Binor, Kecamatan Paiton, saat memasang sensor gerak di area persawahan. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

INOVATIF: Petani Desa Binor, Kecamatan Paiton, saat memasang sensor gerak di area persawahan. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Kelompok tani di Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, kini mulai menggunakan sensor gerak untuk mengusir hama. Pasalnya lahan sawah petani yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo kerap dirusak babi.

Dana (30), petani setempat mengatakan, akibat serangan hama babi, tak jarang petani harus mengalami gagal panen. Baik saat memasuki panen padi ataupun jagung.

Ia mengungkapkan, luas lahan yang rusak juga terbilang cukup lebar, bahkan bisa sampai seperempat hektar. Ada dua sensor gerak di area persawahan Desa Binor yang dipasang  di dua titik berbeda.

“Hama babi liar ini selama ini mengkhawatirkan kami, semoga dengan adanya sensor gerak ini dapat mengusir hama babi,” kata Dana, Rabu (1/11/2023).

Dana melanjutkan, sensor gerak ini sudah digunakan sejak seminggu lalu. Hasilnya pun efektif untuk mengusir babi dan menjaga tanaman petani.

Pasalnya, saat babi berjarak sekitar 10 meter dari melintasi garis sensor, maka sirine akan langsung mengeluarkan suara anjing menggonggong.
“Sensor gerak ini sumbangan perusahaan di Paiton,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Mahbub Zubaidi mengapresiasi adanya inovasi sensor gerak pengusir hama babi tersebut. Inovasi ini yang pertama kali digunakan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Sebelumnya inovasi itu tidak ada di Kabupaten Probolinggo. Inovasi ini bagus dalam memproteksi tanaman,” ungkapnya memuji. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rohim

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Trending di Lingkungan