Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Pemerintahan · 15 Okt 2023 17:31 WIB

Kasus Kematian DBD di Probolinggo Tertinggi Nasional, Pj Bupati Keluarkan Intruksi


					Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo,- Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo menjadi yang tertinggi se-Jawa Timur dengan 18 kematian. Bahkan, angka tersebut juga menjadi yang tertinggi se-Indonesia di bandingkan daerah lainnya.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo pun terus berupaya memutus mata rantai penyenaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Terbaru, Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto mengeluarkan instruksi Gerakan Bersama Tebas Jentik (Gema Tjantik) sebagai upaya penanggulangan.

“Gema Tjantik ini dimulai pada 13 Oktober lalu dan akan dilaksanakan setiap Jumat setelah senam pagi bersama,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica, Minggu (15/10/23).

Ia melanjutkan, dalam instruksi dengan nomor 400.7.9.2/442/426.102/2023 tentang Gema Tjantik ini, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh unit pelaksana teknis di bawahnya, pemerintah kecamatan, serta desa/kelurahan menunjuk satu atau lebih staf yang bertanggung jawab menjadi juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan instansinya.

“Sebagai tindak lanjut dari Instruksi ini, kami sudah meminta seluruh puskesmas untuk memulai dengan melakukan gerakan bersama tebas jentik,” beber dr. Dewi.

Ia menjelaskan, Gema Tjantik ini dapat dilakukan dengan cara pemantauan jentik nyamuk di semua tempat penampungan air.

Seperti halnya bak mandi, bak air, ember, gentong, dispenser, ataupun semua yang memungkinkan untuk terisi air saat hujan. Namun, tak hanya dipantau, tempat-tempat tersebut juga perlu dikuras.

“Termasuk menyikat semua dinding agar telur nyamuk yang menempel bisa hilang. Mengubur semua botol bekas yang tidak digunakan, bila tidak bisa dikubur, maka diposisikan terbalik atau diisi dengan tanah sampai penuh sehingga tidak memungkinkan adanya genangan air,” jelasnya.

Dokter Dewi menyebut, seluruh kegiatan Gema Tjantik ini akan dicatat dan direkap setiap minggu oleh penanggung jawab jumantik. Hasilnya akan dilaporkan kepada kepala OPD terkait yang kemudian akan diteruskan kepada sekretaris daerah.

“Perkembangan hasilnya akan kami laporkan,” ujar dokter yang senantiasa berhijab ini. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Mohm Rochim

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan