Menu

Mode Gelap
Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

Ekonomi · 3 Okt 2023 14:54 WIB

Online Shop Marak, Toko Pasar Gotong Royong Probolinggo Sepi


					MELOMPONG: Toko Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo kini sepi imbas maraknya toko online. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

MELOMPONG: Toko Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo kini sepi imbas maraknya toko online. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Banyaknya masyarakat yang lebih memilih belanja online, mengakibatkan pedagang konvensional di Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo sepi pembeli. Akibatnya, omset pedagang turun drastis, bahkan terancam gulung tikar.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Gotong Royong di Jl. Panglima Sudirman Kota Probolinggo, Selasa (3/10/23), tampak toko-toko yang didominasi pedagang pakaian sepi pembeli.

Baik pemilik hingga karyawan toko, nampak duduk-duduk didepan toko sembari menunggu pembeli datang. Tak hanya itu, sejumlah toko memilih tutup lantaran sepinya pembeli.

Salah satu pedagang pakaian Toko Gotong Royong, Andrin (35) mengatakan, mulai sepinya pembeli ini dirasakan sejak tahun 2022. Puncaknya terjadi setelah hari raya Idul Fitri tahun 2023.

“Sejak tahun lalu, pembeli turun drastis, sehingga mempengaruhi penghasilan. Bisa mendapat Rp300 ribu dalam sehari sudah bersyukur. Namun, penghasilan itu masih dipotong pembayaran retribusi, listrik hingga gaji karyawan dalam satu bulan,” ujar pedagang asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.

Dengan maraknya penjualan online, membuat tokonya dan toko baju lainnya kian mengalami penurunan omset. Selain lebih murah, juga pembeli tidak usah datang ke toko, tinggal pesan, barang sudah sampai di rumah.

“Ya harapan saya, pemerintah bisa meramaikan lagi Pasar Gotong Royong dengan diadakan semacam event, sehingga dapat menarik masyarakat untuk datang,” harap dia.

Hal senada disampaikan oleh pedagang baju lainnya Khotiba (53). Ia mengaku sejak maraknya belanja online, omset jualannya turun drastis. Bahkan, selama 10 hari, baju yang dijual di tokonya hanya laku satu helai saja.

“Pokok mulai sepi itu setelah lebaran hingga saat ini, bahkan tidak selama 10 hari ini, hanya 1 baju yang laku, kalau dalam sebulan pendapatan kurang, maka terpaksa saya tidak membayar retribusi Rp300 ribu perbulan,” ungkap pedagang asal Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Mayangan ini.

Khotiba menambahkan, jika memang tidak memiliki uang, terpaksa ia tidak kulak baju dan lebih memilih tetap menjual baju stok yang ada di toko. Khotiba berharap, agar pemerintah dapat meramaikan lagi Pasar Gotong Royong seperti beberapa tahun lalu.

“Karena sepi pembeli, saya juga menjaga toilet yang kebetulan pas di depan toko saya, agar ada pemasukan. Saya berharap kepada pemerintah agar pasar Gotong Royong ini dibuat ramai lagi sehingga para pedagang kembali mendapat pemasukan,” harap dia. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi