Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 8 Jul 2023 19:15 WIB

Ada Kampung Tempe di Kota Probolinggo, Produk Dipasok hingga ke Lumajang


					CEKATAN: Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Sumbertaman, Budi Hartono, sedang membuat tempe. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

CEKATAN: Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Sumbertaman, Budi Hartono, sedang membuat tempe. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Kota Probolinggo memiliki kampung unik yakni, kampung tempe di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih. Dari total 35 lebih perajin tempe, kebutuhan tempe se-Probolinggo Raya hingga sebagian Lumajang dipasok dari kampung tempe ini.

Sejak pagi, 35 perajin tempe di kampung tempe ini sudah mulai memproduksi tempe. Prosesnya dari kedelai dicuci untuk menghilangkan ampas, kedelai kemudian direbus selama kurang lebih satu jam.

Kedelai kemudian difermentasi dengan direndam menggunakan air selama sehari semalam. Kedelai kembali direbus selama sekitar dua jam.

Proses selanjutnya, kedelai didinginkan dan ditaburi ragi. Setelah itu kedelai dikemas sesuai ukuran dan didiamkan selama dua hari hingga menjadi tempe yang siap jual.

Salah satu perajin tempe, Budi Hartono (44) mengatakan, untuk memproduksi tempe,  dalam sehari ia membutuhkan satu kuintal kedelai. Budi pun dapat memproduksi 270 tempe, dengan 150 plastik ukuran kecil dan 120 plastik ukuran besar.

“Usaha yang saya geluti ini merupakan usaha turun-temurun dari orangtua. Alhamdulillah, tempe produksi saya ini untuk memasok pedagang tempe daerah Kraksaan, khususnya Pasar Semampir,” ujar Budi, Sabtu (8/7/2023).

Tempe ukuran besar hasil produksi Budi dijual seharga Rp15 ribu. Sementara tempe dengan ukuran kecil dihargai Rp2 ribu hingga Rp6 ribu.

“Untuk omset penjualan tempe dengan bahan baku kedelai satu kuintal, dalam sehari bisa sampai Rp1,7 juta,” tutur Budi.

Hal senada disampaikan Sunawiyah, yang menggeluti produksi tempe meneruskan ayahnya. Namun tidak sebesar Budi, dalam seharai Sunawiyah mampu memproduksi 70 kilogram kedelai untuk dijadikan tempe.

“Meski hanya 70 kilogram kedelai untuk bahan baku, namun, hasil produksi tempe yang saya produksi untuk memasok pedagang di Pasar Condong, Kecamatan Gading,” ujarnya.

Dari total 35 perajin tempe ini, rata-rata keluhan mereka sama. Yakni, tingginya harga bahan baku (kedelai) yang mencapai Rp11.100 per kilogram. Para perajin tempe berharap, harga kedelai turun kembali.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Paguyuban Perajin Tempe Sumbertaman, Rebudi mengatakan, total di Kampung Tempe tersebut terdapat 35 lebih perajin tempe, yang mayoritas industri rumahan (home industry).

Sementara, jumlah produksi bervariasi, mulai dari yang terkecil 50 kilogram hingga dua kwintal kedelai per hari.

“Jadi ada dua lokasi perajin tempe, yang berbeda RT, rempe hasil perajin di Kampung Tempe ini dipasarkan di Probolinggo sendiri. Bahkan 60 persen kebutuhan tempe di Kabupaten Lumajang juga dipasok dari Kampung Tempe ini,” beber Budi. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 74 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi