Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Ekonomi · 15 Jun 2023 18:16 WIB

Jelang Idul Adha, Peternak Resah Penyebaran Penyakit LSD


					RESAH: Vaksinasi diharapkan peternak sapi di Pasuruan seiring menyebarnya penyakit LSD. (foto: Moh. Rois). Perbesar

RESAH: Vaksinasi diharapkan peternak sapi di Pasuruan seiring menyebarnya penyakit LSD. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Peternak sapi di Kabupaten Pasuruan cemas menghadapi Idul Adha tahun ini. Mereka khawatir dengan penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyebar dengan cepat, sementara vaksinasi untuk mencegah penyakit tersebut berjalan lambat.

Ketua Paguyuban Peternak dan Pedagang Daging Sapi Pasuruan Raya, Muhammad Habibi, menceritakan kekhawatiran yang kini dirasakan oleh para peternak.

“Terus terang peternak resah. Kemarin ada PMK sekarang LSD. Regenerasi sapi terganggu, banyak peternak yang mengurangi populasi sapi mereka. Akibatnya, pasokan sapi yang dijual di pasar berkurang hingga mencapai 40 persen,” ungkap Habibi, Kamis (15/6/23).

Habibi menyebutkan, paguyuban yang ia pimpin memiliki anggota sebanyak 864 orang, yang terdiri dari 344 peternak sapi dan lainnya adalah pedagang daging sapi. Saat ini, mereka terus berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan dalam upaya untuk membantu sosialisasi vaksinasi sapi.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan dinas dan membantu sosialisasi vaksinasi. Namun, memang banyak peternak yang enggan mengikuti vaksinasi dengan berbagai alasan,” tambah Habibi.

Selain masalah kesadaran vaksinasi, Habibi mengakui bahwa terdapat keterbatasan petugas di lapangan yang menjadi faktor penyebab lambatnya proses vaksinasi.

“Keterbatasan petugas sangat terasa. Hanya ada satu petugas medis hewan di setiap kecamatan,” ungkapnya.

Dinas Peternakan setempat mencatat, ada 193 kasus LSD di wilayah tersebut.dari 193 kasus, ada 154 ekor sapi masih terindikasi sakit, 32 ekor sapi dinyatakan sembuh, dan satu ekor sapi dilaporkan mati.

Kecamatan Sukorejo merupakan wilayah dengan kasus LSD paling tinggi di Kabupaten Pasuruan. Total ada 49 kasus, 32 sapi masih sakit dan 15 sapi telah sembuh.

Selain itu, ada 14 kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan yang juga terdampak penyakit LSD. Tiga kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kecamatan Sukorejo, Gempol dan Rembang. Kecamatan Sukorejo 49 kasus, Kecamatan Gempol 29 kasus, dan Kecamatan Rembang 31 kasus

Selanjutnya, Kecamatan Pandaan, Prigen, Purwosari, Beji, Bangil, dan Tutur juga melaporkan adanya kasus LSD dengan jumlah antara 10 hingga 12 kasus.

Sementara 5 kecamatan lainnya memiliki kasus LSD di bawah 10, yaitu Kecamatan Gondangwetan, Kraton, Nguling, Purwodadi dan Puspo. Di Kecamatan Gondangwetan 2 kasus, Kraton 2 kasus, Nguling 1 kasus, Purwodadi 2 kasus dan Puspo 3 kasus.

Dalam upaya menanggulangi penyebaran penyakit ini, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan telah meluncurkan program vaksinasi. Sebanyak 61.330 vaksin telah disiapkan untuk Koperasi Unit Desa (KUD) dan dibagi menjadi 3 tahap.

Tahap pertama mulai Oktober sampai November tahun lalu, sedangkan untuk tahap kedua pada bulan Mei kemarin dan sudah tervaksin total 29 ribu ekor sapi. Untuk tahap ketiga, program vaksinasi tahun ini belum dilakukan. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi