Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 7 Apr 2023 20:32 WIB

Berkah Ramadhan, Kopyah Bordir Laris Manis Diburu Pembeli


					LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah)

Probolinggo,- Bulan Ramadhan tak hanya bergelimang kemuliaan dan pahala. Disamping itu, bulan suci ini membawa berkah bagi sebagian warga.

Seperti diakui sepasang suami istri, Abdullah Ubaid dan Durrotun Nashihah. Selama bulan Ramadhan, produk kopyah dengan motif bordir karya keduanya laris manis diburu pembeli, bahkan omset meningkat hingga 50 persen.

Ubaid menjelaskan, kopyah motif bordir yang dikelolanya, merupakan mitra usaha dari Pesantren Tahfidhil Qur’an Riyadlus Sholihin, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Para pemesan, menurut Ubadi, kebanyakan dari sekolah dan pesantren yang memesan songkok bordir dengan nama lembaga. Selebihnya, pemesan berasal dari perorangan.

“Penjualan ke toko saya menerima, cuma saya lebih memprioritaskan ke lembaga pesantren atau lembaga lainnya. Karena saat ini, banyak pesantren yang memerlukan identitas,” kata Ubaid, Kamis (6/4/23).

Pesanan yang diterimanya tak hanya dari lokal Probolinggo, ada juga pemesan dari luar pulau seperti Sumatera, Kalimantan dan NTB. Untuk memesan kopyah produksinya, bisa secara online atau datang langsung ke lokasi.

Kopyah dijual Ubaid mulai harga Rp20 ribu hingga Rp 50 ribu per buah, tergantung tingkat kerumitan motif bordir yang dipesan.

“Dengan jumlah karyawan saya yang 8 orang, itu bisa memproduksi sebanyak 160 songkok. Alhamdulilah, bisa mencukupi kebutuhan pesanan dari lembaga yang ada,” jelasnya.

Selain kopyah, ia juga menerima berbagai busana dan aksesoris muslim, seperti hijab bordir, seragam sekolah, baju koko, dasi, selempang wisuda, dan bordir sejenisnya.

“Awalnya memang konveksi, cuma karena pandemi kemarin kita beralih ke songkok, karena banyak toko dan sekolah yang libur, dan alhamdulilah berjalan lancar. Jadi jika ada pemesanan selain songkok, kami siap memproduksinya,” terangnya.

Produksi songkok tersebut dimulai Ubaid sejak tahun 2020 lalu. Kemudian produksinya terhenti karena terdampak pandemi Covid-19. Saat itulah, terselip ide untuk memproduksi songkok bordir unik sesuai selera pemesan.

“Alhamdulilah saat ini sudah berjalan, dan beberapa waktu lalu saya membeli mesin bordir untuk mempermudah pekerjaan para karyawan,” jelas ayah 3 anak ini. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi