Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Pemerintahan · 2 Apr 2023 20:00 WIB

Penanganan Pasca Banjir Lamban, Petani di Pakuniran Kelimpungan Saluran irigasi tak Berfungsi


					RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah)

Pakuniran, – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, kelimpungan. Pasalnya, mereka kesulitan bercocok tanam karena saluran irigasi sawah yang rusak akibat banjir, hingga kini belum juga diperbaiki.

Sejak diterjang banjir, Kamis (2/3/23) lalu hingga saat ini, tercatat sudah sekitar satu bulan saluran irigasi tak berfungsi. Padahal, masa tanam padi sudah berlangsung.

Kepala Desa (Kades) Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, sebagai salah satu daerah terdampak, ia telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan menggelar rapat koordinasi untuk membahas proses perbaikan irigasi.

Selain itu, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo agar bisa menurunkan alat berat.

Namun juga semua langkah itu tidak bisa segera dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan menggunakan Dana Desa (DD). Sebab menurutnya, perbaikan saluran irigasi sudah sangat mendesak.

“Saya sudah kkoordinasi dengan DPUPR yang sudah siap menurunkan alat berat. Alat berat itu diturunkan dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Jika bantuan alat berat belum turun, solusinya pakai DD,” kata Muhammad, Minggu (2/4/23).

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinadi dengan dinas terkait. Dilain pihak, para petani telah bersepakat untuk tidak menanam padi namun diganti dengan tanaman lain seperti jagung, kacang, dan lainnya.

“Hasil rapat kemarin, petani sudah menyanggupi untuk tidak menanam padi diganti dengan polowijo atau jagung, kacang dan lainnya. Kami juga sudah meyampaikan ke Pemkab (Probolinggo), tinggal menunggu tindaklanjut,” urainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan