Menu

Mode Gelap
Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

Pemerintahan · 2 Apr 2023 20:00 WIB

Penanganan Pasca Banjir Lamban, Petani di Pakuniran Kelimpungan Saluran irigasi tak Berfungsi


					RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah)

Pakuniran, – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, kelimpungan. Pasalnya, mereka kesulitan bercocok tanam karena saluran irigasi sawah yang rusak akibat banjir, hingga kini belum juga diperbaiki.

Sejak diterjang banjir, Kamis (2/3/23) lalu hingga saat ini, tercatat sudah sekitar satu bulan saluran irigasi tak berfungsi. Padahal, masa tanam padi sudah berlangsung.

Kepala Desa (Kades) Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, sebagai salah satu daerah terdampak, ia telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan menggelar rapat koordinasi untuk membahas proses perbaikan irigasi.

Selain itu, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo agar bisa menurunkan alat berat.

Namun juga semua langkah itu tidak bisa segera dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan menggunakan Dana Desa (DD). Sebab menurutnya, perbaikan saluran irigasi sudah sangat mendesak.

“Saya sudah kkoordinasi dengan DPUPR yang sudah siap menurunkan alat berat. Alat berat itu diturunkan dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Jika bantuan alat berat belum turun, solusinya pakai DD,” kata Muhammad, Minggu (2/4/23).

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinadi dengan dinas terkait. Dilain pihak, para petani telah bersepakat untuk tidak menanam padi namun diganti dengan tanaman lain seperti jagung, kacang, dan lainnya.

“Hasil rapat kemarin, petani sudah menyanggupi untuk tidak menanam padi diganti dengan polowijo atau jagung, kacang dan lainnya. Kami juga sudah meyampaikan ke Pemkab (Probolinggo), tinggal menunggu tindaklanjut,” urainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan