Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Peristiwa · 13 Feb 2023 19:01 WIB

Material Sisa Erupsi Menumpuk di Bibir Kawah Semeru, BPBD Minta Masyarakat Waspada 


					BERBAHAYA: Kondisi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang masih sangat fluktuatif. (foto; Asmadi) Perbesar

BERBAHAYA: Kondisi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang masih sangat fluktuatif. (foto; Asmadi)

Lumajang,- Pasca erupsi pada Desember 2022 lalu, hingga kini status Gunung Semeru masih berada di level III (Siaga). Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pun sering mengalami letusan.

Selain itu, sisa material erupsi pada tahun lalu masih menumpuk di bibir kawah jogring saloko dan terus mengeluarkan asap pekat yang disertai abu vulkanik.

Berdasarkan laporan PVMBG Pos Pantau Gunung Api Semeru selama 6 jam terakhir, Senin (13/2/2023), teramati terjadi satu kali letusan disertai luncuran asap kelabu kecoklatan dengan tinggi 500 meter.

Gempa letusan juga terjadi sebanyak 14 kali dengan amplitudo 13-21 mm, dan lama gempa 65-100 detik. Disamping itu, ada satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 9 mm berdurasi 45 detik.

Atas kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengimbau masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada.

Sebab, bencana kapan saja bisa terjadi tanpa mengenal siang dan malam. Tak hanya itu, masyaraka juga diminta untuk jaga jarak pada radius tertentu sebagai upaya mitigasi bencana erupsi Semeru.

Jarak yang direkomendasikan yakni tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak (pusat erupsi).

“Tidak boleh ada aktivitas sepanjang 13 kilometer dari puncak yang mengarah ke Besuk Kobokan,” jelas Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.

Wawan juga meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, dikhawatirkan adanya potensi banjir lahar susulan.

“Kita khawatirkan kalau ada banjir lagi, itu bisa meluas sampai 17 kilometer,” kata dia.

Oleh sebab itu, bagi warga lereng Gunung Semeru yang bisa beraktivitas di sekitar radius jarak tersebut diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat yang berkegiatan di area besuk kobokan tetap waspada dan hati-hati karena Gunung Semeru masih dalam posisi siaga level III,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa