Probolinggo – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Probolinggo hingga kini masih menjadi ancaman bagi para pemilik ternak. Pasalnya serangan virus tersebut masih belum sepenuhnya tertangani.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, hingga saat ini virus tersebut memang menjadi ancaman bagi pemilik ternak. Bahkan, penyebaran virus ini diprediksi masih akan berlangsung selama belasan tahun ke depan.
“Sebetulan PMK ini kalau menurut analis kesehatan hewan sampai tahun 2035,” katanya, Rabu (1/2/2023).
Lebih dari itu, ancaman penyebaran PMK ini memang menjadi semakin besar seiring berjalannya waktu. Bahkan, pihaknya sudah mendapatkan edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menyambut amcaman penyebaran virus yang menyerang terhadap hewan tersebut.
“2023 ini sudah ada Surat Edaran (SE) dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim bahwa kabupaten/kota se-Jawa Timur harus siap siaga terhadap PMK gelombang II, karena ini akan terjadi di seluruh Indonesia,” paparnya.
Niko pun mengimbau para pemilik ternak untuk selalu memperhatikan kesehatan hewannya. Bisa dengan melakukan vaksin ternak, dan juga dengan selalu menjaga kebersihan kandang.
Pasalnya, penyebaran PMK ini juga akan berdampak pada sektor perekonomian warga.
“PMK ini juga akan berdampak pada sektor perekonomian. Contoh penjualan daging di pasar pastinya akan mendapatkan perhatian masyarakat jika PMK terus menyebar,” ujarnya.
Sementara itu, Sumarto, peternak sapi di Desa Sumberan, Kecamatan Besuk mengaku, memang sudah mengantisipasi adanya penyebaran virus tersebut. Sapi yang dimilikinya, kini sudah tervaksin semua.
“Namanya juga jaga-jaga, biar ternak saya selamat,” katanya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.