Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 5 Jan 2023 18:06 WIB

Pemuda Lumajang Sulap Lahan Kosong jadi Kebun Pisang Cavendish, Omsetnya Bikin Geleng-geleng Kepala


					Pemuda Lumajang Sulap Lahan Kosong jadi Kebun Pisang Cavendish, Omsetnya Bikin Geleng-geleng Kepala Perbesar

Lumajang,- Kreatifitas pemuda di Kabupaten Lumajang ini layak diapresiasi. Betapa tidak, lahan kosong yang awalnya tidak produktif, ia sulap menjadi wadah penghasil rupiah.

Di lahan seluas 0,5 hektar di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, pemuda kreatif bernama Muhammad Jamaludin, sukses berkebun pisang cavendish kualitas ekspor.

Di lahan tersebut, tertanam setidaknya 1000 pohon pisang cavendish. Padahal sebelumnya, lahan itu menganggur selama kurang lebih sekitar 2 tahun.

Menurut Jamaluddin, proses tanam perawatan pohon pisang cavendish cukup mudah. Setelah bibit ditanam, pemupukan cukup.dilakukan sebulan sekali disertai penyemprotan daun rutin 2 minggu sekali untuk menjaga kesuburan tanaman.

“Perawatannya harus disiplin, pemupukan dilakukan sebulan sekali. Selain itu rutin juga dilakukan penyemprotan dua minggu sekali,” kata Jamal, Kamis (5/1/2023).

Untuk masa panen, perlu waktu selama 9 bulan dari awal tanam untuk panen pertama. Sementara, panen kedua dan selanjutnya hanya perlu waktu 4 bulan dengan perolehan hingga 70 tandan pisang yang beratnya mencapai 1,3 ton.

Setelah dipanen, pisang-pisang ini disortir lalu dicuci untuk menghilangkan getah yang menempel pada kulit. Kemudian dikemas ke dalam boks untuk dipasok ke distributor buah dan sayur.

Dari hasil panen ini, omset yang diperoleh Jamaluddin bisa mencapai Rp50 juta. “Saat ini satu kali panen bisa sampai Rp40-50 juta, pohonnya bisa digunakan sampai 8 generasi,” ujarnya.

Budidaya pisang cavendish ini, menurut Jamal, sangat menggiurkan. Sebab omset yang diperoleh, jauh melampaui biaya tanam, perawatan dan biaya saat panen.

“Manfaat lain, sebagai mata pencaharian bagi warga sekitar yang diberdayakan untuk mengurus dan memanen kebun pisang,” ujar dia.

Selama ini, dijelaskan Jamaluddin, ia memasok pisang-pisang hasil kebunnya ke distributor buah. Selanjutnya, pisang cavendish dijual ke minimarket hingga ke pasar luar negeri.

“Permintaan pisang cavendish ini cukup tinggi sehingga cukup menjanjikan. Apalagi sejauh ini harga komoditas pisang cavendish ini cukup stabil dan perputaran usahanya lebih cepat,” ia memungkasi. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi