Menu

Mode Gelap
3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini Ada Tukar Guling Aset, Gedung Kesenian Kota Probolinggo Kembali Jadi Lapangan Tenis Indoor Ada Peningkatan Jalur, Perlintasan Arjasa Jember Akan Ditutup Sementara Digeledah Kejaksaan atas Dugaan Korupsi Pelabuhan, PT DABN dan KSOP Probolinggo Memilih Bersikap Kooperatif Kejaksaan Sita Ratusan Dokumen dari Kantor Disdikdaya Probolinggo, Lidik 2 Kasus Korupsi Sekaligus Aroma Korupsi Menguap di Pelabuhan Probolinggo, Kantor PT. DABN dan KSOP Digeledah Kejaksaan

Advertorial · 21 Des 2022 23:17 WIB

Loemadjang Mbiyen Usung Era Jadul Tahun 1930-1960


					MBIYEN: Bupati, Wakil Bupati dan sejumlah pejabat Kabupaten Lumajang dengan konsep Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi) Perbesar

MBIYEN: Bupati, Wakil Bupati dan sejumlah pejabat Kabupaten Lumajang dengan konsep Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Loemadjang Mbiyen menjadi salah satu rangkaian Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang paling ditunggu masyarakat.

Sebab, tahun ini, Loemdajang Mbiyen dilaksanakan di kawasan Pabrik Gula Jatiroto dengan mengusung tema era Tahun 1930 – 1960 pada 23 – 25 Desember 2022. Beberapa tampilan lawas dan sejarah lainnya akan ada di Loemdajang Mbiyen ini.

Saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Rabu (21/12/2022), Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati mengatakan, bahwa pelaksanaan Loemdajang Mbiyen tahun ini dikonsep merujuk pada tahun tertentu.

Harapannya pelaksanaan Loemadjang Mbiyen tahun ini lebih terkonsep dan seragam dengan beberapa persiapan yang telah dilakukan oleh pemkab lumajang.

Lanjut dia, masyarakat yang hadir juga diharapkan menggunakan pakaian yang sesuai dengan era 1930 – 1960. Namun, juga diperbolehkan untuk mengeksplor pakaian yang dikenakan.

“Ini kita jadulnya dirujukan pada Tahun 1930 – 1960, tapi tidak menutup kemungkinan masyarakat yang nantinya hadir berkekspolor untuk berpakaian atau kostumnya, itu bukan patokan utamanya,” katanya.

Selain itu, disampaikan Yuli, bahwa pada Loemadjang Mbiyen ini, nantinya akan dibagi menjadi 4 zona, yang pertama Zona heritage, merupakan zona yang menampilkan bangunan, properti dan aktivitas atau kegiatan masyarakat lumajang pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960.

Kemudian, Zona pasar rakjat, merupakan zona yang menampilkan aktivitas atau kegiatan jual beli produk jajanan masyarakat pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960.

Selanjutnya Zona taman hiboeran rakjat, merupakan zona yang berisikan panggung utama, menampilkan kegiatan pembukaan, hiburan kesenian, permainan tradisional rakjat dan stand plat sebagai wahana transportasi keliling area, serta penutupan kegiatan loemadjang “mbiyen”.

Kemudian yang terakhir Zona jajanan rakjat, merupakan zona yang menampilkan kegiatan jual beli (pkl) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menurutnya, pembagian zona tersebut bertujuan agar lebih memudahkan masyarakat untuk mengunjugi apa yang ingin dinikmati, dan masyarakat akan diajak merasakan suasana yang ada pada era tersebut, apalagi untuk para millenial yang belum tahu bagaimana kondisi masyarakat di era tersebut. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 267 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Festival Si Tepat di Kabupaten Probolinggo, Ada Pojok Rekrutmen hingga Bazar

18 Agustus 2025 - 14:26 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Trending di Budaya