Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Advertorial · 21 Des 2022 23:17 WIB

Loemadjang Mbiyen Usung Era Jadul Tahun 1930-1960


					MBIYEN: Bupati, Wakil Bupati dan sejumlah pejabat Kabupaten Lumajang dengan konsep Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi) Perbesar

MBIYEN: Bupati, Wakil Bupati dan sejumlah pejabat Kabupaten Lumajang dengan konsep Loemadjang Mbiyen. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Loemadjang Mbiyen menjadi salah satu rangkaian Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang paling ditunggu masyarakat.

Sebab, tahun ini, Loemdajang Mbiyen dilaksanakan di kawasan Pabrik Gula Jatiroto dengan mengusung tema era Tahun 1930 – 1960 pada 23 – 25 Desember 2022. Beberapa tampilan lawas dan sejarah lainnya akan ada di Loemdajang Mbiyen ini.

Saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Rabu (21/12/2022), Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati mengatakan, bahwa pelaksanaan Loemdajang Mbiyen tahun ini dikonsep merujuk pada tahun tertentu.

Harapannya pelaksanaan Loemadjang Mbiyen tahun ini lebih terkonsep dan seragam dengan beberapa persiapan yang telah dilakukan oleh pemkab lumajang.

Lanjut dia, masyarakat yang hadir juga diharapkan menggunakan pakaian yang sesuai dengan era 1930 – 1960. Namun, juga diperbolehkan untuk mengeksplor pakaian yang dikenakan.

“Ini kita jadulnya dirujukan pada Tahun 1930 – 1960, tapi tidak menutup kemungkinan masyarakat yang nantinya hadir berkekspolor untuk berpakaian atau kostumnya, itu bukan patokan utamanya,” katanya.

Selain itu, disampaikan Yuli, bahwa pada Loemadjang Mbiyen ini, nantinya akan dibagi menjadi 4 zona, yang pertama Zona heritage, merupakan zona yang menampilkan bangunan, properti dan aktivitas atau kegiatan masyarakat lumajang pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960.

Kemudian, Zona pasar rakjat, merupakan zona yang menampilkan aktivitas atau kegiatan jual beli produk jajanan masyarakat pada masa tahun 1930 hingga tahun 1960.

Selanjutnya Zona taman hiboeran rakjat, merupakan zona yang berisikan panggung utama, menampilkan kegiatan pembukaan, hiburan kesenian, permainan tradisional rakjat dan stand plat sebagai wahana transportasi keliling area, serta penutupan kegiatan loemadjang “mbiyen”.

Kemudian yang terakhir Zona jajanan rakjat, merupakan zona yang menampilkan kegiatan jual beli (pkl) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Menurutnya, pembagian zona tersebut bertujuan agar lebih memudahkan masyarakat untuk mengunjugi apa yang ingin dinikmati, dan masyarakat akan diajak merasakan suasana yang ada pada era tersebut, apalagi untuk para millenial yang belum tahu bagaimana kondisi masyarakat di era tersebut. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 224 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Genjot PAD, Pemkab Probolinggo Ambil Alih Pengelolaan PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan

5 April 2025 - 18:04 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Cegah Curanmor dan Curwan, Bupati Lumajang Akan Pasang PJU di Wilayah Utara

3 April 2025 - 12:47 WIB

Trending di Advertorial