Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 4 Des 2022 16:55 WIB

Ribuan Warga di Lereng Semeru Diungsikan


					Ribuan Warga di Lereng Semeru Diungsikan Perbesar

Lumajang, – Ribuan warga di sekitar Gunung Semeru kembali ke pengungsian pasca gunung berapi itu erupsi.

Setidaknya, warga yang mulai dari lansia, anak-anak dan perempuan hamil telah diungsikan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan, sejak pukul 0.5.00 pagi tadi, awan panas yang muncul terus membesar.

Menurutnya, awan panas yang meluncur mencapai radius 7 kilometer dari puncak kawah yang membuat petugas dan relawan mengevakuasi sejumlah orang yang masih berada di sekitar Gunung Semeru.

“Para relawan dan petugas BPBD di Desa Sumberwuluh mengevakuasi para lansia, anak-anak dan ibu hamil,” kata Patria, Minggu (4/12/2022).

Sementara itu Kepala Desa Supiturang, Nurul Yakin mengatakan, hingga hari ini, sebanyak 2.000 lebih warganya mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mereka panik karena adanya aktivitas awan panas guguran yang terlihat jelas dan bau belerang yang sudah mulai terasa.

“Jam 07.00, imbauan untuk mengungsi sudah disampaikan ke warga untuk mencari tempat lebih aman. Yang jelas dua dusun kosong sekitar 2.000 lebih warganya,” ujar Nurul.

Saat ini, kata Nurul, dua dusun yang paling dekat dari puncak Gunung Semeru yakni Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, sudah kosong.

Mereka mulai memadati beberapa lokasi pengungsian yang sudah ditentukan oleh pihak desa, seperti SMPN 2 Pronojiwo, SDN Supiturang IV, masjid Supiturang, dan beberapa rumah warga yang berada di dataran tinggi sekitar Gunung Semeru.

“Tadi mereka semua panik dan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi untuk mengungsi. Sebab, kondisi tadi sangat gelap juga nggak terlihat,” tutupnya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa