Menu

Mode Gelap
MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan Danau Ranu Pani Menyusut Drastis, Luas Badan Air Tinggal Separuhnya

Religi & Pesantren · 26 Apr 2018 02:09 WIB

Soal HIV/AIDS, Ketua MUI : Tutup Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo


					Soal HIV/AIDS, Ketua MUI : Tutup Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Probolinggo, KH Nizar Irsyad angkat suara soal peningkatan angka kematian penderita HIV / AIDS di kota setempat selama setahun terakhir. Kiai Nizar, begitu pria ini dipanggil, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo lebih serius dalam melakukan penanggulangan.

Pemerintah, menurut Kiai Nizar, seharusnya tidak hanya fokus pada akibatnya seperti perawatan dan lain-lain tapi juga penyebabnya. Banyaknya pemandu lagu dari luar kota, dinilai jadi salah faktor merebaknya penderita HIV / AIDS. Namun demikian, tambah Kiai Nizar, mereka bukan penyebab utama.

“Yang utama itu kan penyebabnya, ya sarananya seperti hiburan malam, diskotek, atau lokalisasi dan warung remang-remang yang menjamur di Kota Probolinggo,” papar KH Nizar Irsyad kepada PANTURA7.com, Kamis (26/4/2017).

Tak hanya itu, pemerintah kata Kiai Nizar, perlu menyusun regulasi yang dapat memberikan batasan agar sebaran HIV / AIDS bisa ditekan. Bahkan jika perlu, Pemkot harus berani menutup tempat hiburan malam.

“Pemerintah perlu membuat regulasi, jangan hanya melihat pajak atau pendapatan asli daerahnya, tetapi dampak HIV/AIDS ini yang tak bisa diganti dengan materi,” seru Kiai yang tinggal di Kelurahan Sumberawan, Kecamatan Kedopok ini.

Seperti diketahui, dari data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, angka kematian akibat HIV/AIDS meningkat drastis selama setahun terakhir. Jika pada 2016 hanya ada 6 orang meninggal, jumlahnya pada tahun 2017 melonjak signifikan menjadi 20 orang. Sedangkan peningkatan angka kematian penderita HIV/AIDS tahun 2018, masih dalam pendataan Dinas Kesehatan. (*)

 

 

 

Penulis :Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Warga Mengetuk Pintu Langit dengan Syahdu Sholawat

8 Oktober 2025 - 09:48 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Trending di Sosial