Menu

Mode Gelap
Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

Ekonomi · 7 Okt 2022 16:12 WIB

Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau


					Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau Perbesar

Probolinggo – Musim hujan sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan tembakau milik para petani di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, gara-gara hujan, para tengkulak mengajukan penawaran ulang terhadap harga tembakau yang sebelumnya telah disepakati.

Hal itu dialami Sadrawi, petani tembakau di Dusun Kaliurang, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku, harus menjemur kembali 3 kuintal tembakaunya pada Jumat (7/10/2022).

“Sebab proses penjemuran yang saya lakukan sehari sebelumnya tidak maksimal lantaran terjadi hujan lebat,” ujarnya ketika ditemui di lokasi penjemuran tembakau rajangannya, Jumat.

Ia menceritakan, Kamis (6/10/2022) kemarin, ia mengaku, optimistis tembakau yang sudah dirajangnya kemudian dijemur itu harganya lumayan tinggi. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, langit tiba-tiba mendung yang disusul hujan lebat. “Hujannya hampir maghrib itu baru reda,” katanya.

Padahal menurutnya, tembakau yang dirajangnya itu sudah ditawar Rp55 ribu sebelum hujan turun. Setelah diguyur hujan, Sadrawi meyakini harga tembakaunya akan anjlok.

“Tidak tahu nanti akan ditawar berapa, yang jelas turun harganya, sudah rusak begini warnanya,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Imam Wahyudi, tengkulak tembakau dari desa setempat. Ia mengatakan, dirinya terpaksa harus melakukan rembuk ulang dengan Sadrawi terkait harga yang sudah disepakati sebelumnya.

Sebab dengan kualitas yang sudah menurun akibat hujan, tentu gudang tempatnya memasok harga juga akan mematok harga lebih rendah. “Nanti saya rembuk ulang, kalau tidak dikurangi harganya bisa rugi saya,” paparnya.

Selain dari Sadrawi, Imam juga mengaku, ada sekitar 20 petani lainnya yang sudah menjalin kesepakatan dengannya sebelum hujan turun, Kamis (6/10/2022) siang. Namun, ia berjanji tak akan mematok harga jauh terlalu rendah dari harga awal.

“Nanti malam akan saya datangi satu per satu. Kalau yang rajangan halus, mungkin masih bisa ngangkat Rp40 ribu,” katanya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi