Menu

Mode Gelap
Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

Peristiwa · 17 Sep 2022 17:48 WIB

Kreatif, Pria di Kota Pasuruan Sulap Kertas Semen Jadi Tas Ecoprint


					Kreatif, Pria di Kota Pasuruan Sulap Kertas Semen Jadi Tas Ecoprint Perbesar

Pasuruan,- Seorang pria asal Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Soli Rahmadi (53) berhasil membuat berbagai kerajinan dari kantong semen bekas menjadi tas ecoprint.

Kerajinan Soli ini sudah banyak mengikuti beberapa pameran di Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya.

Pria yang juga bekerja sebagai ASN di Kelurahan Bugul Lor itu, mulai tertarik dengan kerajinan ecoprint sejak ditunjuk sebagai pembuat kostum karnival pada kegiatan pelatihan batik di Solo pada pertengahan 2017 yang lalu.

Pantas saja, selain ada tas dari bahan kertas semen bekas, di rumah Soli juga terlihat banyak batik dan kerajinan ecoprint lainnya mulai dari bahan dasar kain hingga kulit.

Menurut Soli, cara pembuatan tas dari bahan bekas kertas semen itu cukup lama. Awalnya kertas senen direndam dengan air tawas, air kapur dan juga dicampur batu tunjung sekitar 15 menit.

Setelah itu baru kertas semen ditempelkan dengan beberapa daun yang memiliki zat warna seperti daun jarak, daun jaranan, daun zenetri, jarak wulung dan daun lanang, supaya hasilnya lebih bagus dan benilai seni tinggi.

“Setelah ditempel dengan beberapa daun, kenudian ditutup dengan plastik lalu di gulung sepadat mungkin dan ditali rafia,” kata Soli.

Dijelaskan Soli, proses intinya itu adalah, gulungan kertas semen dan beberapa daun itu kemudian di kukus menggunakan api sangat kecil dalam waktu kurang lebih 1 jam setengah.

“Proses intinya disitu, dikukus api kecil, setelah selesai nanti warna yang dihasilkan dari daun tersebut akan keluar,” tandasnya.

Setelah dikukus, kertas bekas semen kering itu kemudian ditempelkan dengan spon neva. Hal itu dilakukan agar kualitas tas yang dibuat bagus.

“Ini kan ketas, jadi dilapisi dulu, kemudian ditambah spon neva ini. Setelah itu baru kita proses membuat tas seperti yang kita inginkan,” pungkasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan

10 September 2025 - 15:08 WIB

Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo

8 September 2025 - 22:11 WIB

Heboh! Wanita Dimutilasi jadi 65 Bagian, Potongan Tubuh Ditemukan di Pacet Mojokerto

8 September 2025 - 13:20 WIB

Warga Pasuruan Geger, Bayi Laki-laki Ditemukan di Bekas Kolam Lele

7 September 2025 - 20:06 WIB

Kebakaran di Wonomerto Probolinggo Ludeskan Kandang Ayam, Ribuan Bibit Ayam Terpanggang

7 September 2025 - 07:05 WIB

Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember

6 September 2025 - 20:12 WIB

Bocah 5 Tahun di Pasuruan Diserang Kera Liar, Alami Luka Serius

5 September 2025 - 18:33 WIB

Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar

4 September 2025 - 05:34 WIB

Tragis! Seorang Pria Tewas Dibacok saat Isi BBM di Jalur Wisata Bromo

2 September 2025 - 15:50 WIB

Trending di Peristiwa