Menu

Mode Gelap
Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

Peristiwa · 17 Sep 2022 17:48 WIB

Kreatif, Pria di Kota Pasuruan Sulap Kertas Semen Jadi Tas Ecoprint


					Kreatif, Pria di Kota Pasuruan Sulap Kertas Semen Jadi Tas Ecoprint Perbesar

Pasuruan,- Seorang pria asal Kelurahan Bugul Lor, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Soli Rahmadi (53) berhasil membuat berbagai kerajinan dari kantong semen bekas menjadi tas ecoprint.

Kerajinan Soli ini sudah banyak mengikuti beberapa pameran di Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya.

Pria yang juga bekerja sebagai ASN di Kelurahan Bugul Lor itu, mulai tertarik dengan kerajinan ecoprint sejak ditunjuk sebagai pembuat kostum karnival pada kegiatan pelatihan batik di Solo pada pertengahan 2017 yang lalu.

Pantas saja, selain ada tas dari bahan kertas semen bekas, di rumah Soli juga terlihat banyak batik dan kerajinan ecoprint lainnya mulai dari bahan dasar kain hingga kulit.

Menurut Soli, cara pembuatan tas dari bahan bekas kertas semen itu cukup lama. Awalnya kertas senen direndam dengan air tawas, air kapur dan juga dicampur batu tunjung sekitar 15 menit.

Setelah itu baru kertas semen ditempelkan dengan beberapa daun yang memiliki zat warna seperti daun jarak, daun jaranan, daun zenetri, jarak wulung dan daun lanang, supaya hasilnya lebih bagus dan benilai seni tinggi.

“Setelah ditempel dengan beberapa daun, kenudian ditutup dengan plastik lalu di gulung sepadat mungkin dan ditali rafia,” kata Soli.

Dijelaskan Soli, proses intinya itu adalah, gulungan kertas semen dan beberapa daun itu kemudian di kukus menggunakan api sangat kecil dalam waktu kurang lebih 1 jam setengah.

“Proses intinya disitu, dikukus api kecil, setelah selesai nanti warna yang dihasilkan dari daun tersebut akan keluar,” tandasnya.

Setelah dikukus, kertas bekas semen kering itu kemudian ditempelkan dengan spon neva. Hal itu dilakukan agar kualitas tas yang dibuat bagus.

“Ini kan ketas, jadi dilapisi dulu, kemudian ditambah spon neva ini. Setelah itu baru kita proses membuat tas seperti yang kita inginkan,” pungkasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Diduga Peninggalan Zaman Kolonial, Dua Mortir Ditemukan di Rumah Warga Lumajang

11 Juli 2025 - 13:42 WIB

Trending di Peristiwa