PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca dianggap impor gula konsumsi oleh salah satu LSM, PT Deltha Artha Bahari Nusantara DABN, Senin siang (9/4/2018) melakukan klarifikasi. Klarifikasi diambil, Guna meluruskan jika Raw Sugar merupakan bahan baku gula untuk industri, Bukan gula konsumsi. Atas hal itu, PT DABN sempat dianggap impor gula konsumsi oleh salah satu LSM.
Raw Sugar sendiri didatangkan dari Thailand menggunakan kapal MV Izumo, Berbobot sekitar 20 ribu Ton. Kapal tersebut dilaporkan telah bersandar sejak Jumat lalu (23/03). Rencananya tiap bulan ada sekitar 12 kapal, Yang secara maraton akan mampir ke kota Probolinggo, Dengan membawa 30 Ton Raw sugar.
Atas hal itulah sempat terjadi kesalahpahaman, Dimana Raw Sugar dianggap gula impor sehingga PT DABN perlu melakukan klarifikasi. Dengan mengundang Kapolres , Bea Cukai , Dan Pemkot Probolinggo, Konferensi pers lantas digelar di Gudang Kantor DABN Pelabuhan Internasional, Mayangan kota Probolinggo.
Menurut Manager Porcesing PT Cheil Jedang Indonesia CJI Pasuruan, Khusnul Hamim, Pihaknya memastikan bahwa gula yang diimpor adalah Raw Sugar bukan gula rafinasi atau gula konsumsi. Dimana regulasi dan perbedaannya jelas, Tiap pengiriman pihaknya selalu mendapat rekomendasi dari Gubernur Jatim.
” Apa yang kami lakukan sudah sesuai standar SOP dan persetujuan Gubernur Jatim Soekarwo. Dan Raw Sugar tersebut benar-benar digunakan untuk industri” Ujar Khusnul Hamim.
Sementara atas impornya Raw Sugar, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Wilayah Pajarakan Saiful, Sempat mempertanyakan alasan CJI tidak ambil Tetes dari pada Raw Sugar. Pertanyaan itupun langsung dijawab pihak CJI, Dan menjelaskan jika selama ini telah mengambil tetes di beberapa PG termasuk Wonolangan Dringu, Namun hanya saja per hari sekitar 100 Ton.
Senada dengan PT CJI , Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal juga menepis anggapan jika ada impor gula. Menurut Kapolresta, Setelah pihaknya mempelajari muatan yang masuk ke terminal bongkar muat pelabuhan Probolinggo, adalah Raw Sugar. Yakni bahan baku gula untuk industri, Dan hal itu sudah sesuai prosedur. Pihaknya menghimbau, Agar para petani tidak asal mempercayai isu yang belum tentu valid kebenarannya. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Kifly
Tinggalkan Balasan