Menu

Mode Gelap
Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar Parkir Gratis Berakhir, Pemkab Jember Kembali Terapkan Tarif Sesuai Perda Audensi dengan Forkopimda Kota Probolinggo, Kelompok Cipayung Sampaikan 11 Tuntutan Satreskrim Pasuruan Kota Bekuk 6 Pelaku Curanmor di 16 Lokasi

Peristiwa · 22 Jan 2022 16:32 WIB

Pasca Banjir Bandang Pakuniran, Faisol Riza: Cari Pelaku Penebangan Hutan


					Pasca Banjir Bandang Pakuniran, Faisol Riza: Cari Pelaku Penebangan Hutan Perbesar

Pakuniran,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis bahwa puncak musim hujan dan cuaca ekstrim di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada Februari 2022. Oleh karenanya, warga diminta waspada, tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.

Atas hal itu, Ketua Komisi VI DPR-RI, Faisol Riza mengimbau agar masyarakat di kawasan rawan bencana meningkatkan kewaspadaan. Imbauan itu disampaikan saat ia meninjau lokasi terdampak banjir bandang, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (22/1/2022) pagi.

Menurut Riza, pemanasan global dan mencairnya gunung es di Antartika menunjukkan bahwa saat ini perubahan iklim sudah sangat cepat. Sehingga, jelasnya, kewaspadaan menjadi salah satu kunci utama agar masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi.

“Kita semua tahu bahwa tidak semuanya bisa ditangani oleh pemerintah, tidak semuanya bencana menjadi tanggung jawab pemerintah, tidak semua pencegahan bencana juga menjadi tanggung jawab pemerintah, kita harus sadar semua itu karena apa yang kita lakukan,” kata Riza.

Politisi PKB ini mencotohkan, pencegahan bencana alam salah satunya bisa diatasi dengan cara tidak menebang pohon di hutan secara sembarangan. Sebab hal itulah yang menjadi pemicu utama tanah longsor dan erosi di kawasan pegunungan.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Pasuruan – Probolinggo ini menambahkan, secara khusus ia mendukung langkah kepolisian untuk mengusut pemicu utama banjir bandang di Desa Gunggungan Kidul.

“Selain penebangan pohon hutan sembarangan kemudian menjadikan kegiatan-kegiatan yang mengurangi serapan hujan, itu yang seharusnya dicari. Banjir ataupun tanah longsor di beberapa daerah lainnya itu akibat tidak mampu menjaga kelestarian alam,” ungkapnya.

Diketahui, banjir bandang menerjang Desa Gunggungan Kidul, Senin (16/1/22) sekitar pukul 15.00 WIB. Bencana ini mengakibatkan seorang petani meninggal dunia pasca terseret arus, 2 jembatan penghubung antar dusun putus, sebuah warung hancur dan 2 tiang listrik roboh.

Putusnya 2 tiang listrik dan 2 jembatan mengakibatkan kurang lebih 3.000 warga sekitar rumahnya tidak teraliri listrik. Selain itu, sekitar 1.500 warga terisolasi dengan dunia. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar

4 September 2025 - 05:34 WIB

Tragis! Seorang Pria Tewas Dibacok saat Isi BBM di Jalur Wisata Bromo

2 September 2025 - 15:50 WIB

Kisah Tragis Faisol, Tertabrak KA saat Hendak Ambil HP Jatuh di Pesisir Probolinggo

2 September 2025 - 10:33 WIB

Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal

1 September 2025 - 07:40 WIB

Blarr! Bondet Meledak di Sumber Wetan Kota Probolinggo, Lukai Seorang Pemuda

31 Agustus 2025 - 07:45 WIB

Berawal dari Bakar Sampah, Warung di Kota Probolinggo Ludes Terbakar

30 Agustus 2025 - 20:05 WIB

Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Baru Pandaan Akan Direlokasi

29 Agustus 2025 - 17:38 WIB

Brak! Atap Kelas SMAN 1 Tiris Ambruk saat Jam Pelajaran, Puluhan Siswa Tertimpa

29 Agustus 2025 - 15:45 WIB

Bikin Geger! Ular Piton 3 Meter Masuk ke Rumah Warga di Mayangan

29 Agustus 2025 - 14:59 WIB

Trending di Peristiwa