Menu

Mode Gelap
Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

Pemerintahan · 7 Des 2021 13:22 WIB

PPKM Level 3 Dibatalkan, Hotel-Restoran Sambut Libur Nataru


					PPKM Level 3 Dibatalkan, Hotel-Restoran Sambut Libur Nataru Perbesar

Probolinggo – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) membatalkan penerapan PPKM Level 3 di seluruh wilayah saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pembatalasan PPKM Level 3 ini menjadi angin segar bagi pelaku wisata, khususnya pengusaha hotel dan restoran di kawasan wisata Gunung Bromo.

Praktis wilayah yang saat ini PPKM Level 2 dapat membuka tempat wisatan, salah satunya Bromo yang sejak sepekan lalu dibuka melalui empat pintu gerbang (kabupaten) yakni, Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo P. Djamaludin mengatakan, dengan pembatatalan PPKM Level 3, menjadi angin segar bagi pengelola hotel dan restoran di kawasan Gunung Bromo.

“Alhamdulillah, jika memang PPKM Level 3 dibatalkan sehungga wisata Gunung Bromo ada kepastian dibuka saat libur Nataru. Hal ini membuat pemilik hotel dan resto khususnya di Gunung Bromo bisa mendapat pemasukan. Sebelumnya banyak hotel dan resto merugi bahkan menutup sementara operasionanya,” ujar Yoyok, panggilan akrab Digdoyo P. Djamaludin, Selasa (7/12/2021).

Sejak sepekan lalu pasca wisata Gunung Bromo dibuka, tingkat okupansi hotel mulai naik khususnya saat weekend. Okupansi hotel mencapai 15% hingga 20%, dimana jika dirata – rata, jumlah kamar yang terisi setiap hotel yakni 5 hingga 10 kamar.

Jika memang ada kepastian wisata Gunung Bromo tetap dibuka saat libur Nataru, maka tingkat okupansi hotel akan naik secara drastis, karena selama libur Nataru biasanya banyak warga beriwsata ke Gunung Bromo.

Untuk mendukung hal itu, seluruh karyawan hotel dan resto sudah menjalani vaksinasi bahkan sebagian besar sudah menjalani vaksinasi tahap 2. Selain itu, seluruh hotel sudah menyiapkan protokol kesehatan, mulai dari wajib bermasker, penyediaan hand sanitizer, dan lain-lain.

“Intinya, seluruh hotel dan resto di wilayah Gunung Bromo sudah siap menyambut tamu, jika memang benar wiasata Gunung Bromo dibuka. Dan sampai saat ini banyak hotel yang telah membuka pesanan kamar baik langsung, maupun melalui aplikasi android,” imbuh Yoyok. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Trending di Pemerintahan