PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tingginya harga cabai yang menembus angka Rp 60 ribu per kilogram, membuat sejumlah pemilik warung di Kota Probolinggo resah. Namun para pemilik dan pengusaha warung makan justru enggan naikkan harga nasi, dengan alasan agar para pelanggan tidak kabur.
Muhammad Nur Wahyudi, pemilik Warung Lakar Sae di areal Stadion Bayuangga Kota Probolinggo yang khas dengan ayam pedas menjamin tak akan mengurangi jumlah cabai, meski harganya kian tak terjangkau. Sebab, warung miliknya selama ini identik dengan menu makanan pedas.
“Meski harga cabai naik dan biaya nambah, kami tak akan naikkan harga nasi dan menu berbahan cabai. Dalam sekali masak untuk Ayam Pedas cabai rawit merah dibutuhkan sejumlah 25 biji,” terang Yudi, Kamis (8/3/2018) kepada PANTURA7.com.
Beberapa pembeli di warung milik Yudi juga mengaku tak merasakan perbedaan meski hargai cabai meroket terhadap menu yang mereka pesan. Tak hanya jumlah cabainya yang tetap, harganya pun tak berubah. “Satu porsi ayam pedas tetap seharga Rp 9 ribu,” ujar Indah Cahyani, salah seorang pembeli.
Kebijakan serupa juga dilakukan oleh Warung Gedek khas Mie Pedas di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan. Kamal selaku pemilik warung mengatakan, sampai saat ini semua menu khususnya mie masih menyajikan menu sesuai standar sebelumnya meski harga cabai terus naik.
“Meski harga cabai naik drastis tentunya sesuai standar penyajian per produk tanpa berubah karena kuatir juga pelanggan tak jadi beli. Resikonya, kami gak dapat untung mas,” Kamal menjelaskan. (*)
Penulis : Rahmad Sholeh
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan