Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Gaya Hidup · 10 Okt 2021 12:06 WIB

Sasar Generasi Milenial, Emak-emak Kampung Baremi Produksi T-shirt Batik


					Sasar Generasi Milenial, Emak-emak Kampung Baremi Produksi T-shirt Batik Perbesar

MAYANGAN,- Kain mori biasanya digunakan sebagai bahan untuk membatik. Namun ditangan emak-emak warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, kaos polos menjadi media membatik beraneka gambar yang bernilai tinggi.

Membatik dengan media kaos polos (t-shirt) tidak jauh berbeda dengan membatik dengan kain mori. Pertama, perajin membuat pola yang akan dibatik, kemudian pola tersebut di canting lalu masik ke proses pewarnaan.

Proses pewarnaan memerlukan kehati-hatian ekstra. Pasalnya, pewarnaan pada gambar ini rata-rata full color dan berbeda dengan batik pada umumnya. Selain itu, gambar atau pola yang terdapat pada kaos berupa aneka tokoh kartun, hingga gambar tokoh cerita asal Bali, Leak.

Pengrajin batik kaos, dan pemilik galeri batik Baremi, Rina (35) mengatakan, pembuatan batik aneka gambar di media kaos ini target pemasarannya adalah para generasi milenial. Tak heran jika gambar batik mengikuti tren saat ini.

“Untuk proses pengerjaan batik kaos ini di rumah masing-masing pengrajin. Jadi jika sudah selesai baru disetor ke galery. Hasil penjualan tentu dapat menambah penghasilan para ibu-ibu ini,” ujar Rina, Minggu (10/10/21).

Satu kaos batik, dibandrol Rp150 ribu hingga 200 ribu, tergantung bahan kaos serta tingkat kerumitan pembuatan. Meski kaos batik baru dilempar ke pasaran sekitar 2 mingguan, namun animo pasar ternyata cukup baik.

“Kita terus memproduksi kaos yang dibatik ini sebagai inovasi Kampung Bremi yang sudah mempunyai julukan Kampung Batik. Tentunya juga untuk melestarikan batik,” imbuh Rina.

Salah satu pembatik, Wiwit Jumiati menjelaskan, motif batik yang dibuatnya seringkali bergambar Leak full warna. Proses pengerjaan mulai awal hingga siap jual membutuhkan waktu sekitar 4 hari.

“Alhamdulillah, setelah mengurus rumah tangga selesai, saya bisa menyalurkan keahlian saya membatik. Hasilnya lumayan, dapat menambah penghasilan keluarga,” ujarnya.

Penasaran dengan kaos batik yang diproduksi emak-emak Kampung Baremi? Datang saja ke Galeri Batik Baremi di Jl. Wijaya Kusuma, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kita Probolinggo. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Trending di Gaya Hidup