Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Pemerintahan · 1 Agu 2021 18:35 WIB

Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha


					Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha Perbesar

PROBOLINGGO,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo menargetkan, area tanam tembakau luasnya mencapai 10.744 hektare (ha). Namun hingga saat ini luas lahan yang sudah ditanami masih mencapai 8.824 ha.

Kabid Perkebunan DKPP setempat Nurul Komaril Asri mengakui, belum tercapainya target area tanam tembakau tersebut. Hal itu tidak terlepas dari beberapa petani yang tidak lagi menanam tembakau. Atau ada beberapa petani memilih menanami area sawahnya dengan padi.

“Kemungkinan disebabkan kekhawatiran warga akan harga tembakau dan kerugian-kerugian lainnya pada tahun lalu. Jadi ada yang tidak tanam pada tahun ini. Karena kan pada tahun kemarin banyak kegaduhan yang ditimbulkan,” kata Nurul, Minggu (1/8/2021).

Padahal, lanjut Nurul, pada tahun ini kesiapan gudang untuk menampung hasil tembakau dari petani lokal cukup tinggi. Hal itu, diketahui dari hasil koordinasi dengan beberapa pihak gudang, total kebutuhan tembakau di Kabupaten Probolinggo mencapai 13.000 ton.

“Kalau semisal 10.744 ha itu terpenuhi area tanamnya oleh tembakau insya Allah hasil tembakau berkisar 12.000 ton. Jadi gudang masih sanggup mengulak semuanya. Karena keputusannya dengan gudang memang targetnya seperti itu,” ujarnya.

Namun, meski area tanam tembakau belum terpenuhi, ia berharap petani tidak mulai melakukan tanam tembakau pada saat ini. Hal itu, untuk mengantisipasi masa panen dengan jadwal gudang menutup jadwal pengulakan.

“Kalau tanam sekarang khawatir ketika panen gudang sudah tutup. Selain, kekhawatiran kedua ialah masa penennya berbarengan dengan pergantian musim, dari kemarau ke musim hujan. Hanya pada tahun ini saja tidak mencapai target saja,” terang Nurul. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan