Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 16 Jun 2021 08:53 WIB

Perhiasan Emas Sumbang Inflasi Terbesar di Kota Probolinggo


					Perhiasan Emas Sumbang Inflasi Terbesar di Kota Probolinggo Perbesar

KANIGARAN,- Bulan Mei 2021 Kota Probolinggo mengalami inflasi sebanyak 0,10 persen. Inflasi itu dipicu kenaikan harga emas perhiasan yang menjadi salah satu komoditas tertinggi penyebab terjadinya inflasi.

Selain emas perhiasan, komoditas lain menyumbangkan inflasi terbesar adalah harga daging sapi, kendaraan rental atau travel, tarif bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan minyak goreng.

“Kendaraan rental dan travel memberikan andil inflasi sebesar 0,034 persen, tarif bus memberikan andil 0,0337 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Heri Sulistio saat memaparkan statistik inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo.

Menyikapi hal itu, TPID Kota Probolinggo diwakili Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Heri Astuti mengatakan, inflasi yang terjadi masih wajar. Sebab masyarakat masih tetap melakukan mudik setelah lebaran.

Sehingga angkutan rental atau travel dan angkutan antarkota menjadi salah satu penyebab tingginya inflasi di Kota Probolinggo. “Jadi saya kira masih wajar dan memungkinkan,” paparnya.

Sementara komoditas yang memicu terjadinya deflasi adalah turunnya harga cabai rawit, tongkol diawetkan, ikan benggol, telur ayam, bayam, beras, dan apel yang menghambat laju inflasi di Kota Seribu Taman.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan dua kelompok pengeluaran tetap stabil.

“Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2021 sebesar 0.70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,65 persen. Capaian tersebut terbilang wajar atau stabil, karena masih berada di bawah standar penetapan inflasi nasional plus minus 3 persen,” pungkas Heri. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan