Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Pemerintahan · 11 Mei 2021 16:16 WIB

Mudik Dilarang, Pusat Oleh-oleh Ketapang Melompong


					Mudik Dilarang, Pusat Oleh-oleh Ketapang Melompong Perbesar

KADEMANGAN, – Pandemi ditambah larangan mudik lebaran yang diberlakukan pemerintah, membuat lapak Pusat Oleh-oleh di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, sepi pembeli. Padahal biasanya, lapak makanan khas probolinggoan itu disesaki pemudik.

Dari pantauan PANTURA7.com, Selasa (11/5/21), Pusat Oleh-oleh yang biasanya ramai menjelang hari raya kini tak terlihat dikunjungi pembeli. Bahkan, sejumlah pedagang memilih untuk menutup tokonya.

Salah satu pedagang Pusat Oleh-oleh, Nur Hasan mengatakan sejak Covid-19 melanda, omset penjualan pedagang anjlok. Nasib pedagang kian terjepit setelah pemerintah memutuskan melarang warga mudik sehingga lapak pedagang kian sepi pengunjung.

“Meskipun penjualan turun drastis, sebagian pedagang tetap membuka toko dan berharap ada pembeli yang datang. Selain Covid-19 dan larangan mudik, keberadaan jalur tol sudah membuat penjualan pedagang turun,” ujar Nur Hasan.

Hal senada di ungkapkan oleh pedagang lainnya, Sulistiyoningsih. Ia mengatakan, sejak larangan mudik penjualan oleh-oleh di lapaknya turun drastis. Dalam semalam, jumlah pembeli bisa dihitung jari, bahkan tidak ada sama sekali.

“Meski sepi, tetapi kita tetap menjaga kualitas makanan yang kita jual. Jika mendekati kadaluwarsa, mesti langsung kita ganti melalui sales yang datang. Saya harap kondisi ini kembali normal dan semua pedagang di pusat oleh-oleh omsetnya kembali naik,” harap dia.

Diketahui, sebelum wabah Covid-19 melanda dan larangan mudik diberlakukan, Pusat Oleh-oleh di Ketapang menjadi jujugan untuk membeli makanan khas daerah. Di kawasan itu, aneka makanan khas dijual, mulai dari tape, krupuk, manisan, dan makanan ringan lainnya. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan